PDIP tidak Mau Kocok Ulang Pimpinan DPR

Astri Novaria
23/12/2015 00:00
 PDIP tidak Mau Kocok Ulang Pimpinan DPR
(MI/M IRFAN)
Wacana revisi UU MD3 dan kocok ulang muncul setelah Setya Novanto mengundurkan diri sebagai Ketua DPR, Rabu (16/12/2015) malam. Di dalam Pasal 87 ayat 3 UU MD3 disebutkan, jika salah seorang pimpinan DPR berhenti dari jabatannya, anggota pimpinan lainnya menetapkan salah seorang di antara pimpinan untuk melaksanakan tugas sampai ada pimpinan definitif.

Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan menyatakan fraksinya tidak akan mengusulkan revisi UU MD3 untuk melakukan kocok ulang pimpinan DPR. Menurut dia, Fraksi PDI-P akan mengikuti aturan yang telah dibuat sebelumnya.

"Tidak ada ya, tidak ada pikiran seperti itu (mekanisme kocok ulang). Kita menyadari dan ini sama seperti saat Komisi III, jika memang itu milik Demokrat, ya itu milik Demokrat," ujar Trimedya saat dihubungi,Selasa (22/12).

Secara terpisah, pihak Golkar memastikan fraksi PDIP tidak akan berani mendorong dilakukannya 'kocok ulang' pimpinan DPR. Sebab, telah terjadi pertemuan dan kesepakatan atau 'deal' diantara kedua pimpinan partai. Pihak PDIP mempersilakan kursi Ketua DPR kembali menjadi jatah anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar. Pertemuan dan komunikasi politik tentang itu dilakukan sebelum pengunduran diri Setya Novanto pada Rabu (16/12) malam. Komunikasi berlanjut setelah Novanto mengundurkan diri.

"Nggak lah, revisi Undang-undang (MD3) itu mau berapa bulan lagi. Dan PDIP sudah komitmen, itu adalah jatah Golkar," ujar Bendahara Umum Golkar versi Munas Bali Bambang Soesatyo.

Menurut Bambang, dalam pertemuan kedua pimpinan partai, pihak PDI Perjuangan telah menyatakan tidak berambisi untuk menempatkan kadernya di kursi Ketua DPR. Sebab, kocok ulang komposisi pimpinan DPR hanya bisa dilakukan melalui revisi UU MD3 yang dipastikan memerlukan waktu lama di parlemen dan menimbulkan kegadugan seperti sebelumnya.

"Dari pimpinan kami sudah komunikasi itu dengan PDIP dan disampaikan tidak akan ada kocok ulang (pimpinan DPR). Yang saya dengar, pesan Bu Mega, supaya jangan sampai ada kegaduhan lagi, supaya konsudif," pungkasnya. (Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya