Bertemu dengan Presiden Jokowi, PKS: Itu Rencana yang Tertunda
Ilham Wibowo
22/12/2015 00:00
(ANTARA/Yudhi Mahatma)
DPP Partai Keadilan Sejahtera Bidang Polhukan Almuzzammil Yusuf menyampaikan pertemuan Presiden PKS dengan Presiden Joko Widodo pada Senin kemarin merupakan program partai yang tertunda. PKS mengapresiasi program kebijakan kedaulatan dan dukungan terkait pengiriman tenaga kerja.
"Agenda lama, Presiden sudah berencana hadir hanya tertunda oleh kesibukan presiden dan juga kesibukan kami," tutur Almuzzammil, Selasa (22/12).
Dikatakan, Pertemuan tersebut hanya untuk bersilahturahmi. "Presiden PKS juga menegaskan kembali, keberadaan kami tetap di KMP sebagai oposisi loyal," ucapnya.
Ia mengatakan pembicaraan dalam pertemuan berkisar program pemerintah yang sejalan dengan visi parpol berlambang bulan sabit kembar tersebut. Seperti kedaulatan pangan dan ketahanan keluarga.
"PKS megapresiasi apa yang disampaikan Jokowi terkait hal itu," ucapnya.
Lebih lanjut, Almuzzammil mengatakan tidak ada kode etik PKS haru izin dengan KMP. Menurutnya, KMP sudah memahami rencana ini. Sebab, pertemuan tersebut merupakan program partai yang tertunda.
"Dialog antara pemerintah dengan oposisi saat ini bagus untuk publik. Kritik dalam hal yang memang harus dikritik dan memberi apresiasi. Saya kira itu karakter bangsa Indonesia," ucapnya.
Rombongan pimpinan DPP PKS tiba-tiba minta bertemu Presiden Jokowi. Presiden PKS M Sohibul Iman, dua politikus senior PKS, Almuzammil dan Mahmud Abdurrahman melakukan pertemuan selama 40 menit.
"Kami hanya bersilahturahmi," kata Presiden PKS M Sohibul Iman usai diterima Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (21/12).
Namun demikian, dia tak menampik membicarakan persoalan politik. Persoalan politik yang dibahas bukan urusan koalisi dan tawar menawar kursi bagi kader PKS di Kabinet Kerja.
"Tapi kalau yang Anda maksud bicara kabinet, tidak ada sama sekali. Kita tak bicarakan itu, apalagi menawarkan diri," pungkas dia.(Q-1)