Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Presiden Joko Widodo kembali mengajak bangsa Indonesia berhijrah dari berbagai hal buruk ke positif. Menurutnya, hijrah positif dibutuhkan bangsa guna bersaing dalam kompetisi global serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Pesan itu disampaikan Presiden saat membuka Kongres XIX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Kongres XVIII Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Istana Negara, kemarin.
“Saat ini kita sedang proses hijrah. Hijrah dari pesimisme ke optimisme, dari individualisme menuju kerja sama, berkolaborasi. Kemarahan, yang sering marah-marah, kepada kesabaran. Hijrah kita semua ingin dari ketimpangan ke keadilan sosial. Saya kira ini harapan kita semua,” ujar Presiden berpesan.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan hijrah dalam bidang SDM. Menurut rencana, pemerintah akan menggencarkan pembangunan SDM mulai tahun depan.
Hal itu agar Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain, juga untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0. “Untuk mempercepat hijrah bangsa Indonesia dibutuhkan manusia unggul, cerdas, inovatif, cinta akan tanah air,” tandasnya.
Oleh karena itu, Jokowi meng-ajak pelajar-pelajar IPNU dan IPPNU berperan dalam proses pembangunan SDM. Presiden juga mengajak pelajar-pelajar menjaga kerukunan, persatuan, dan persaudaraan yang menjadi aset terbesar bangsa ini.
Presiden, kemarin, juga menjadi inspektur upacara dalam Apel Akbar Milad Satu Abad Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Dalam kesempatan itu, Presiden menyatakan Hizbul Wathan Muhammadiyah yang sudah memasuki usia 100 tahun atau satu abad memiliki semangat penuh energi untuk kemajuan bangsa.
Presiden pun mengajak kembali para peserta apel akbar untuk berhijrah kepada kebaikan.
“Hizbul Wathan dalam usia yang satu abad justru peran-perannya makin dibutuhkan,” kata Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Apel diikuti sekitar 8.000 lebih peserta Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dari seluruh Indonesia. (Pol/Ant/X-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved