Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

APK 'Raja Jokowi', Hasto: Ada yang Coba Mendiskreditkan Jokowi dan PDIP

Insi Nantika Jelita
14/11/2018 19:27
APK 'Raja Jokowi', Hasto: Ada yang Coba Mendiskreditkan Jokowi dan PDIP
(MI/PIUS ERLANGGA)

ALAT peraga kampanye (APK) berupa poster Calon Presiden Joko Widodo menggunakan mahkota raja tersebar di 31 daerah di Jawa Tengah. Ratusan alat tersebut pun menggunakan lambang PDI Perjuangan.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan APK tersebut bukan dipasang oleh pihaknya.

"Itu kami nyatakan bukan dari kami. Ada pihak-pihak yang mencoba untuk mendiskreditkan PDIP bersama dengan Pak Jokowi," kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (14/11).

Pemasangan APK tersebut, menurut Hasto, tidak sesuai jika dilihat drai aspek estetika apalagi strategi komunikasi.

"Kami tidak tahu siapa yang masang. Kami berkoordinasi bersama Dewan Pimpinan Daerah PDI perjuangan dengan Bawaslu, karena itu bukan kami yang memasang, bukan kami yang mencetak. Dari sisi estetika dan strategi komunikasi juga di luar tradisi PDI Perjuangan," imbuhnya.

Baca Juga:

PDIP: Gambar Jokowi Jadi Raja Jurus Baru Black Campaign

 

Koordinasi dengan Bawaslu juga untuk mengusut siapa pelaku yang mencoba mendiskreditkan Joko Widodo dan PDI Perjuangan melalui APK tersebut.

 

"Itu bukan model kami, model kami itu berpolitik dengan jujur, berpolitik dengan membangun peradaban. Kalau kami bukan seperti itu. Kami punya estetika dan strategi komunikasi politik yang baik. Kami menampilkan kreativitas, bukan menampilkan sesuatu yang feodalistik," tegas Hasto

Kemarin, PDI Perjuangan memberikan penjelasan secara resmi sehubungan dengan pemasangan APK tersebut. Pihaknya sudah menyiapakan alat peraga kampanye khusus yang mengintegrasikan antara mantan Presiden Soekarno, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo sebagai satu kesatuan yang bertanggung jawab.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya