Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DALAM rangka menyiapkan sumber daya munusia yang mampu mendukung para hakim konstitusi dalam memperkuat kualitas putusan, Sekretaris Jenderal MKRI Guntur Hamzah kembali memperluas jaringan internasional Mahkamah Konstitusi dengan Leipzig University Jerman.
Dalam pertemuan yang diselenggarakan pada Jumat (12/10) di Leipzig, Leipzig University yang diwakili Direktur Fakultas Hukum Christophe Enders dan Anna Mrozek memaparkan desain program yang akan diselenggarakan selama enam minggu pada 2019.
Dalam paparannya, Enders menjelaskan program itu disusun khusus untuk memenuhi kebutuhan Mahkamah Konstitusi, bukan hanya dari sisi teori, melainkan juga praktik dengan studi ekskursi ke institusi-institusi hukum di Jerman.
Ia juga meminta kesediaan para asisten hakim konstitusi Jerman yang merupakan pakar dan juga sekaligus hakim di tingkat negara bagian untuk dapat bertukar ilmu dengan para peserta program.
Dalam menanggapi hal tersebut, Guntur menyambut baik rancangan program yang telah disusun guna mengembangkan sumber daya manusia di MK. Ia juga membuka peluang untuk institusi-institusi lain yang ingin bergabung dalam recharging program yang diinisiasi Mahkamah Konstitusi sejak 2017 tersebut.
Guntur berharap dengan memberi peluang bagi institusi lain, program yang menjadi program prioritas MK itu dapat menjadi medium bertukar pikiran dan diskusi terhadap praktik di institusi masing-masing.
"Mahkamah konstitusi akan bertanggung jawab untuk mengorganisasi kegiatan dan penentuan kurikulum program, sedangkan anggaran dalam rangka pembiayaan program akan dilaksanakan secara proporsional sesuai dengan pengiriman pegawai dari institusi masing-masing," imbuhnya.
Sebagai penutup pertemuan, delegasi Mahkamah Konstitusi melakukan tinjauan ke perpustakaan Leipzig University, kampus yang merupakan almamater Kanselir Jerman Angela Merkel.
Studi komparasi
Dalam kesempatan kunjungan kerja ke Jerman, delegasi Mahkamah Konstitusi juga menyempatkan diri untuk melakukan studi komparasi guna pengembangan Pusat Sejarah Konstitusi. Studi komparasi dilakukan di Altes Museum yang terletak dalam kompleks galeri nasional sejarah peradaban manusia, di pusat Kota Berlin.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Ahad (14/10) tersebut memberikan banyak masukan utamanya dalam hal kemudahan pengunjung memahami materi, tata letak, penggunaan dukungan teknologi serta bagaimana memainkan imajinasi pengunjung agar senantiasa antusias dari awal masuk hingga akhir kunjungan.
Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2014, Pusat Sejarah Konstitusi MK yang telah dikunjungi berbagai masyarakat senantiasa terus melakukan inovasi teknologi sehingga mudah dicerna dan dipahami masyarakat, baik masyarakat dalam negeri maupun masyarakat global.
Keberadaan Puskon MKRI merupakan salah satu upaya untuk menyosialisasikan Pancasila, konstitusi, dan Mahkamah Konstitusi bagi warga masyarakat. Untuk berkunjung ke Puskon MKRI, masyarakat cukup mendaftar secara daring melalui fitur hubungi MK. Sistem MK langsung merespons setiap permohonan berkunjung ke MK dan selanjutnya sistem akan menjadwalkan kunjungan melalui web MK tanpa dipungut biaya. (Mal/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved