Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Baru Dilantik, Mayoritas Gubernur Langsung Dukung Jokowi-Ma'ruf

Rudy Polycarpus
05/9/2018 17:35
Baru Dilantik, Mayoritas Gubernur Langsung Dukung Jokowi-Ma'ruf
(MI/RAMDANI)

PRESIDEN Joko Widodo baru saja melantik sembilan pasangan gubernur dan wakil gubernur di Istana Negara, Rabu (5/9).

Yang menarik, mayoritas dari mereka secara terang=-terangan langsung menyatakan mendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019.

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah yang disokong PDIP-P, PAN dan PKS pada pilkada serentak lalu, mengaku mendukung Jokowi lantaran sudah mengetahui karakter dan kualitas mantan Wali Kota Solo tersebut.

"Saya bersama Pak Jokowi karena mengenal beliau. Saya Bupati Bantaeng, beliau masuk gubernur saya masih bupati. Kemudian beliau jadi presiden, saya masih bupati. Kita bisa rasakan seorang leader yang memiliki kepedulian terhadap daerah," ujarnya seusai pelantikan.

Kemajuan yang dialami daerah, sambung Abdullah, tidak lepas dari prioritas Jokowi membangun infrastruktur secara masif hingga ke wilayah Indonesia timur. Oleh karena itu, ia berpendapat Jokowi harus diberi kesempatan kembali memimpin untuk menuntaskan program-programnya.

Pendapat senada juga disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe. Menurutnya, sepanjang sejarah Presiden RI, baru Jokowi yang lebih memahami masyarakat Papua.

"Jokowi lebih memahami Papua daripada presiden-presiden sebelumnya. Semua permasalahan di Papua dia memahami," ujarnya.

Lukas optimistis dukungannya akan merembet hingga ke akar rumput. Lukas yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Papua itu mengaku siap diberi sanksi oleh partainya karena berbeda sikap di Pilpres 2019.

"Sanksi silakan saja. Harga mati, bungkus, tiga juta suara kita kasih semua ke Jokowi," imbuhnya.

Adapun Gubernur NTT Viktor B Laiskodat menyatakan sudah sejak awal mendukung Jokowi karena ia merupakan ketua DPP Partau NasDem. Demikian juga koleganya di NasDem, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.

Dukungan yang sama juga datang dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia membuka peluang menjadi tim sukses Jokowi-Ma'ruf jika tidak melanggar aturan.

"Saya ikut aturan dulu. Tapi saya kira juga Ahmad Heryawan (pernah jadi) ketua timsesnya Pak Probowo (Subianto) kan. Kalau tidak melanggar aturan, tentunya ini hak politik, tidak masalah," ujar mantan Wali Kota Bandung itu.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Pranowo merupakan kader PDI-P, gerbong utama koalisi partai penyokong Jokowi-Ma'ruf. Ganjar mengaku akan mengambil cuti agar bisa berkampanye pada Pilpres 2019.

"Saya ini PDI-P partainya sama Pak Jokowi, jadi harus dukung. Enggak usah diminta, harus inisiatif. Aku akan cuti kalau kampanye," ujar Ganjar.

Sikap berbeda disampaikan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi. Ia mengaku akan mendukung siapapun yang bisa membawa kesejahteraan bagi warga Sumatera Utara. "Siapa yang mau bisa memakmurkan Sumatra Utara, saya akan dukung ke sana," pungkas Eddy. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya