KPK Raup Rp16,55 Miliar dari Lelang Barang Rampasan

PELAKSANA Koordinator Pelacakan Aset Pengelolaan Barang Bukti dan Eksekusi (Labuksi) Irene Putrie mengungkapkan hasil lelang barang rampasan korupsi yang dilakukan hari ini sebesar Rp16,55 miliar.

"Dari pelelangan hari ini kita mendapatkan Rp16,55 miliar, itu alhamdulilah karena sudah ada nilai yang sudah di recovery," kata Irene di Gedung KPK Jakarta, Rabu (25/7).

KPK memang tidak menetapkan target penjualan dalam acara lelang. Hanya berharap barang rampasan cepat laku terjual, agar negara dapat menghemat biaya perawatan aset.

Beberapa barang malah terjual dengan harga jauh lebih tinggi dari nilai awal yang ditawarkan KPK. Misalnya, mobil Mercedes Benz GL 400 AT CKD tahun 2014 milik mantan Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian. Mobil tersebut dilelang dengan harga awal Rp711 juta, dan terjual dengan harga Rp1,01 miliar kepada salah satu peserta lelang, Joko Andrianto.

Begitu juga kain kiswah milik Suryadharma Ali yang awalnya dibuka dengan harga Rp22,5 juta, terjual dengan harga mencapai Rp450 juta.

Berdasar aturan Kementerian Keuangan, nilai limit bisa diturunkan. Namun KPK akan melihat terlebih dahulu, apakah barang akan digabung dan dijual dengan sistem paket. Irene menyampaikan peminat lelang seringkali lebih berminat jika barang yang ditawarkan lebih banyak.

Irene juga mendengar adanya keluhan dari sejumlah peserta lelang karena tidak adanya berkas, seperti BPKB atau STNK. Hal itu terjadi, karena barang-barang yang dilelang merupakan hasil penyitaan penyidik.

"Pas disita ada yang sukarela memberi ada yang tidak. Namun apabila tidak ada berkas kepemilikan, berita acara lelang sudah cukup untuk pemilik melakukan balik nama tanah maupun mobil," tutur Irene.

Sejak Juni 2018, KPK berhasil melelang barang rampasan koruptor hingga mencapai Rp316 miliar. Untuk barang yang tidak terjual saat lelang, pihak KPK akan menawarkan kembali pada kesempatan berikutnya.(OL-6)