Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Pemilih Muslim, Taat dalam Beragama Namun Sekular dalam Politik

Usman Kansong
15/7/2018 16:47
Pemilih Muslim, Taat dalam Beragama Namun Sekular dalam Politik
()

PEMILIH Indonesia yang sebagian besar beragama muslim taat dalam beragama, namun sekular dalam politik.

"Mereka salat berjamaah di masjid tetapi sekular dalam pilihan politik," ujar pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Kuskridho Ambardi dalam peluncuran buku 'Piety and Public Opinion: Understanding Indoensian Islam' dan 'Voting Behavior in Indonesia since Democratization' di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Minggu (15/7).

Pernyataan Kuskridho itu merupakan salah satu kesimpulan dari buku Voting Behavior in Indonesia since Democratization yang ditulisnya. Dalam buku tersebut, ia bersama Saiful Mujani dan William Liddle menulis soal perilaku pemilih Indonesia sejak Pemilu 1999 sampai 2014. Kuskridho menambahkan, pemilih muslim sesungguhnya bersifat rasional. Buktinya, kemenangan partai-partai politik sekular dan presiden yang terpilih bukan merupakan tokoh agama. Namun, Kuskridho tidak mendikotomikan bahwa mereka yang taat tidak irasional.

“Kita lihat partai-partai agama memproleh suara kecil. Justru, buku ini membuktikan orang yang taat beragama juga bisa rasional,” pungkasnya.

Para ilmuwan politik terkemuka itu meluncurkan dua buku yaitu, Piety and Public Opinion: Undersanding Indonesian Islam yang ditulis bersama Bill Liddle dan Thomas B.Pepinsky serta Voting Behavior in Indonesia Since Democratization yang ditulis bersama William Liddle dan Kuskridho Ambardi.

Saiful yang merupakan pendiri Saiful Mujani Research Center menjelaskan buku Piety and Public Opinion: Undersanding Indonesian Islam berawal dari ajakan kolabiasi dari Thomas Pepinsky. Saiful yang juga pengajar ilmu politik di FISIP UIN Jakarta itu mengungkapkan proses penulisan buku Voting Behavior in Indonesia Since Democratization dan risetnya memakan waktu panjang.

“Kita mulai riset dan penulisan sejak 1999. Jadi, hingga diterbitkan memakan waktu sampai 20 tahun,” pungkasnya. (OL-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya