Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kapolri: Motif Serangan Bom di Surabaya karena ISIS Terpojok

Faishol Taselan & Abdus Syukur
13/5/2018 21:33
Kapolri: Motif Serangan Bom di Surabaya karena ISIS Terpojok
(ANTARA)

KEPOLISIAN memastikan pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya adalah satu keluarga, dengan kepala keluarga yang teridentifikasi sebagai sel kelompok Jemaah Anshorut Daulah (JAD) dan Jemaah Anshorut Tauhid (JAT) yang merupakan pendukung utama ISIS.

Kapolri mengungkap motif dari ledakan ini ialah karena karena di tingkat Internasional ISIS ini ditekan oleh kekuatan-kekuatan baik dari barat yakni Amerika, Rusia dan lainnya. Dalam posisi terjepit, tokoh tokoh kelompok teroris itu memerintahkan semua jaringan mereka, termasuk yang sudah kembali ke Indonesia untuk melakukan serangan di seluruh dunia.

"Termasuk di London juga ada terorisme disana dengan menggunakan pisau. Jadi, ini tidak terlepas dari rangkian dari peristiwa lainnya," ujar kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Carnavian di Surabaya, Minggu (13/5).

Kapolri menjelaskan, berdasarkan hasil identifikasi bahwa para pelaku di tiga gereja adalah satu keluarga. "Jadi, mereka semua adalah satu keluarga. Dan melakukan dengan cara bunuh diri secara bersamaan," ujarnya.

Kepala keluarga yakni Dita Uprianto tergabung dalam Jemaah Anshorut Daulah (JAD) dan Jemaah Anshorut Tauhid (JAT) yang merupakan pendukung utama ISIS. Di Indonesia JAT ini didirikan dan dipimpin oleh Aman Abdurahman yang sekarang ditahan di Mako Brimob.

"Kelompok pelaku yang satu keluarga ini terkait dengan sel JAD yang ada di Surabaya dan Dita Uprianto ini adalah ketuanya," ujarnya.

Dita yang meledakkan bom di gereja Jalan Arjuna dengan cara meletakkan bom di mobil kemudian ditabrakkan. Sebelum menabrakkan mobilnya di jalan Arjuna, Dita terlebih dahulu menurunkan isterinya yang bernama Puji Kuswati, warga Banyuwangi dan dua anak perempuannya Fadilah Sari,12, dan Pamela Rizkita, 9.

Dua pelaku lainnya yang juga anak dari Dita dan Puji, melakukan bunuh diri di gereja Ngagel, dia adalah Yusuf Fadil dan Firman.

Peristiwa ini terjadi, tidak terlepas dari peristiwa rangkaian sebelumnya, seperti peristiwa d Mako Brimob. Kemudian sel sel yang tidak bisa menerima melakukan aksinya.

Menurutnya, polisi sudah melakukan tindakan sejak peristiwa itu terjadi, polisi melakukan pencegahan dibeberapa lokasi, seperti di Cianjur. Namun, justru peristiwa ledakan itu terjadi di Surabaya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya