Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
WAKIL Ketua DPR Fahri Hamzah pesimistis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sukses di Pemilihan Presiden 2019. Fahri menilai partainya kini lemah dalam komunikasi politik dan kemampuan melobi.
"Saya terus terang agak takut dengan gaya lobi politik pimpinan PKS sekarang," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).
Contoh terdekat, bagaimana elite PKS tak bisa mempertahankan sosok Deddy Mizwar di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat. Padahal, kata dia, pada Pilkada Jabar 2013 di bawah kepemimpinan pengurus PKS sebelum Sohibul Iman, berhasil membujuk Deddy diduetkan dengan Ahmad Heryawan.
"Orang itu (Deddy Mizwar) kan enggak mau sebenarnya. Cuma karena lawannya kuat-kuat, ketemu lah Deddy sampai kita rayu malam-malam sampai dia mau," jelas Fahri.
Namun, sejak dipimpin Sohibul Iman, komunikasi politik PKS buruk. Bagaimana tidak, mempertahankan seorang Deddy Mizwar tak mampu hingga yang bersangkutan menyebrang ke Partai Demokrat.
"Menurut saya itu kesalahan fatal, dalam komunikasi politik fatal sekali. Nah itu yang saya takut kemampuan dari pemimpin PKS sekarang ini untuk lobi itu lemah," jelas Fahri.
Fahri khawatir partainya di 2019 hanya menjadi penggembira dan pelengkap. PKS tidak memiliki daya tawar sosok yang bisa diajukan menjadi capres maupun cawapres.
"Saya takut karena ini ujung-ujungnya jadi tim sukses lagi, jaga kotak suara, jadi tim sukses," ucap Fahri.
Padahal kata Fahri, partainya memiliki modal kuat di 2019. Namun, dengan gaya komunikasi politik seperti saat ini ia pesimistis.
"Sekarang ini PKS seperti lagi disuntik mati. Lemes gitu," katanya. (Medcom/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved