Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Menag Larang Manipulasi Agama untuk Kepentingan Politik

Golda Eksa
18/4/2018 22:00
Menag Larang Manipulasi Agama untuk Kepentingan Politik
(MI/ADAM DWI )

DALAM konteks tahun politik, semua pihak sedianya dapat memiliki kearifan bersama dalam melihat sisi ajaran agama masing-masing. Artinya, agama jangan pernah diperalat untuk kepentingan politik praktis dan pragmatis.

Demikian dikatakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di sela-sela acara Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kesbangpol Provinsi dan Kabupaten/Kota di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (18/4).

"Jangan memanipulasi, eksploitasi agama dalam pengertian sisi luarnya itu untuk digunakan sebagai faktor pembenar," ujar Lukman.

Menurut dia, sebagai masyarakat yang religius tentu bangsa Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari nilai-nilai agama. Banyak nilai universal agama yang seharusnya dibawa oleh semua pihak, khususnya terkait esensial ajaran agama itu sendiri.

"Dengan begini jangan sampai kita tercabut dari inti agama yang sifatnya membuat kita saling terbelah satu dengan yang lain."

Ia mengimbau kepada seluruh pemuka agama maupun alim ulama untuk tidak menggunakan rumah ibadah sebagai sarana ceramah bernuansa politis, seperti menyampaikan pesan agar umat memilih figur calon pemimpin maupun mengarahkan dukungan kepada partai politik tertentu.

Apabila dalam realitasnya terjadi polarisasi tersebut, imbuh dia, maka masyarakat harus bertindak dengan menegur penceramah itu. Prinsipnya, ceramah yang diberikan harus menyejukkan dan bukan bersifat memecah masyarakat. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya