Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MUNCULNYA tagar atau tagline yang sedang trending di jagad media sosial yakni 'Ganti Presiden 2019' hendaknya tidak perlu membuat masyarakat kaget karena hanya merupakan strategi menjelang Pilpres 2019. Hal tersebut dianggap lumrah dalam sebuah kontestasi merebut perhatian publik melalui Pemilu.
"Apalagi pak Prabowo sudah ditetapkan sebagai Calon Presiden dalam Rakernas, jadi segala macam tagline politis di media sosial sudah bagian dari strategi pemenangan Pemilu Presiden 2019," ujar Pengamat Politik UI Arbi Sanit dalam keterangannya di Jakarta, hari ini.
Menurut dka tagar Ganti Presiden 2019 merupakan hal yang lumrah di tengah 'genderang perang' merebut opini publik ditengah kontestasi Pilpres yang hanya tinggal setahun lagi. "Jadi masyarakat tidak perlu kaget lagi jika ada wacana kontroversial mengangkat kelemahan pemerintahan saat ini. Sejak pernyataan dari sumber fiksi bahwa 2030 Indonesia bubar, menandakan sudah ditabuhnya genderang perang Pemilu Presiden 2019 yang sangat sengit," jelasnya.
Ia berharap, masyarakat hanya perlu obyektif menilai segala wacana yang dilempar di media sosial apakah benar sesuai fakta di lapangan atau tidak. Ia juga meminta aparat tegas bertindak mengontrol hoax (kabar bohong) yang sengaja digulirkan untuk menggiring opini publik. "Tentu aja perlu diwaspadai juga masuknya kaum radikal mengambil kesempatan dalam permainan isu jelang Pilpres 2019 ini. Jangan kaget bila aksi massa akan semakin sering dilakukan untuk menggiring opini publik tengah tahun politik," tuturnya.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, menambahkan tagline 'Ganti Presiden 2019' merupakan aspirasi yang didengungkan pihak-pihak yang tidak puas dengan pemerintahan Jokowi. "Maka tentu saja kalau kita runtut sumbernya tidak mengherankan, datang dari yang anti dengan Jokowi. Misalnya dari Mardani Alie Sera, beliau dari PKS yang notabene mendukung Prabowo Subianto (oposisi)," kata Qodari. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved