Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KECENDERUNGAN Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyerang dinilai sebagai suatu kontra intelijen yang tidak baik.
Hal itu diungkapkan Stepi Ariani, penulis Buku Intelijen & Pilkada: Pendekatan Strategis Menghadapi Dinamika Pemilu.
"Dalam ilmu kontra intelejen yang baik itu sebetulnya tidak dengan menjatuhkan atau menjelekkan pihak lawan. Jadi yang baik itu membiarkan masyarakat berfikir dan memutuskan dengan sendirinya," terang Stepi di Jakarta, Selasa (3/4).
Menurutnya dengan menjelekkan calon lawan akan membuat masyarakat berfikir ketika orang tersebut menjadi pejabat, maka mereka juga akan diperlakukan seperti itu.
Untuk melawan hal seperti itu, papar Stepi, bukan dengan metode yang sama yakni melalui hate speech atau menjelekkan lawan juga, tetapi dilawan dengan hal-hal yang produktif.
"Jadi kontra intelejen dengan black campaign tidak masuk. Sehingga kalau kita ingin menggunakan paradigma kontra, bukan dengan menjelekkan lawan," terang Stepi lagi.
Misalnya melalui program pemerintah yang dirasakan langsung masyarakat, transparansi hutang negara, atau juga penegakan hukum kepada para koruptor.
Hal-hal itulah yang justru akan mendorong masyarakat berfikir dan merasa bahwa Jokowi adalah calon yang baik.
Oleh sebab itu, lanjut Stepi, tidak perlu ketika calon A dijelekkan menjadikan pemerintah panas dan mengambil langkah yang sama. Justru seharusnya pemerintah membuktikan bahwa hal tersebut adalah salah dengan bukti yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan bahwa pernyataan Prabowo dalam konteks politik adalah suatu hal yang wajar. Bahkan bisa dibuktikan jika memang dicari secara khusus untuk menemukan model seperti yang disampaikan dirinya.
"Berdasarkan pernyataan Pak Prabowo, itu kalau dicari memang betul ada seperti yang disampaikan. Tetapi kalau memang mau dicari yang baik juga tentu ada," pungkas Mahfud. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved