Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SEKRETARIS Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengaku tak sungkan melaporkan balik pelaku yang telah menudingnya tidak netral sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pilkada Kota Bekasi 2018.
Pertimbangan itu diambil untuk membersihkan namanya atas tindak perbuatan pencemaran nama baik.
"Sebetulnya saya enggan melaporkan balik. Tapi kalau memang menyangkut nama baik saya, pastinya akan lakukan itu (tuntut balik)," kata Rayendra, Jumat (30/3).
Sebelumnya, Rayendra dilaporkan kuasa hukum pasangan calon nomor urut 2 Nur Supriyanto-Adhi Firdaus Saady ke Panwaslu Kota Bekasi, Rabu (14/3). Rayendra memenuhi panggilan Senin (19/3) siang.
Kedatangan birokrat dengan pangkat tertinggi di Kota Patriot itu guna menjelaskan dugaan melakukan intervensi kepada para ASN, supaya memilih petahana Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan pasangannya Tri Adhianto Tjahyono.
Namun pada Selasa (20/3), status hukumnya melemah dari laporan menjadi informasi awal. Karena pelapor tidak mampu menghadirkan saksi pertama dan kedua atas laporannya.
Meski memiliki hak hukum untuk menuntut balik ke polisi, namun Rayendra masih mempertimbangkan rencana itu. Dia khawatir, laporan yang dibuatnya justru membuat kegaduhan pesta politik yang akan dilaksanakan pada Juni 2018.
"Kita lihat kondisi, jangan sampai yang saya lakukan malah memperkeruh suasana pilkada di Kota Bekasi. Saya berharap kasus ini selesai baik-baik, agar pilkada berjalan dengan damai," jelasnya.
Meski demikian ia mengaku siap bila dipanggil Komisi ASN dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kepatuhannya itu merupakan cerminan warga negara yang patuh terhadap aturan dan hukum.
Reyendra menambahkan, pelapor menuding dugaan pelanggaran itu terjadi di aula Nonon Sonthanie, Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Sabtu (10/3). Padahal realitanya, peristiwa itu terjadi di lapangan Plaza Pemerintah Kota Bekasi.
Ia membantah telah mengintevensi para ASN untuk memilih pasangan calon nomor urut 1. Dia menyebut bahwa ASN telah dewasa, sehingga mampu menggunakan akal dan pikirannya dalam memilih calon kepala daerahnya pada Juni 2017. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved