Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Ombudsman akan Evaluasi Polri Terkait Kasus Novel

22/2/2018 08:14
Ombudsman akan Evaluasi Polri Terkait Kasus Novel
(MI/ROMMY PUJIANTO)

ANGGOTA Ombudsman, Adrianus Meliala, mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi kinerja Polri terkait penuntasan kasus yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Evaluasi itu merupakan bentuk inisiatif Ombudsman dengan munculnya anggapan publik bahwa Polri tidak serius dalam mengusut siapa dalang di balik penyiraman air keras terhadap Novel.

"Kami akan evaluasi Polri sejauh mana mereka serius (menuntaskan kasus Novel). Kami menganggap perlu memeriksa semuanya. Kami akan periksa polisi, panggil Novel, panggil KPK," kata Adrianus di Gedung Ombudsman, Jakarta, kemarin.

Dari evaluasi itu, sambung Adrianus, Ombudsman akan memberikan kesimpulan apakah Polri melakukan malaadministrasi atau tidak. Hasil evaluasi tersebut pun akan disampaikan kepada publik.

"Polri melakukan malaadministrasi atau tidak. Nanti kami sampaikan ke publik. Kami akan berikan kesimpulan. Kesimpulan benar enggak anggapan orang bahwa polisi tidak serius," tandasnya.

Untuk diketahui, Novel Baswedan akan pulang ke Tanah Air hari ini seusai menjalani pengobatan mata di Singapura. Novel menyatakan kepulangannya tersebut disebabkan belum keluarnya jadwal operasi selanjutnya oleh tim dokter di Singapura.

"Sekarang, setelah operasi kemarin, mata saya sudah tertutup selaput walaupun perlu recovery. Oleh karena itu, mengingat jadwal operasi juga belum selesai dibuat, saya merencanakan kembali ke Indonesia segera, besok (hari ini) insyaallah," ujar Novel seperti dilansir medcom.id, kemarin.

Penyidik senior KPK itu menyatakan mata kanannya kini mulai stabil, tapi mata kirinya belum bisa melihat. Novel pun masih harus bolak-balik Singapura untuk menyelesaikan pengobatannya, tapi ia tidak lupa bersyukur atas keadaannya yang membaik.

"Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung dan mendoakan saya selama ini, juga kepada Bapak Presiden Jokowi yang telah membantu pengobatan saya selama di Singapura," tandasnya.

Pada 11 April 2017, Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan di dekat rumahnya. Sayangnya, hingga saat ini pelaku penyerangan terhadap Novel pun masih belum ditemukan. (Nur/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya