Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Teror di Pesantren, PP Fatayat NU Minta Masyarakat tidak Terprovokasi

20/2/2018 17:34
Teror di Pesantren, PP Fatayat NU Minta Masyarakat tidak Terprovokasi
(Ist)

MENYIKAPI maraknya sejumlah teror terhadap ulama dan pesantren belakangan ini, Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) meminta agar masyarakat tetap tenang dan memercayakan penanganannya kepada aparat berwenang.

"Siapa pun pelaku teror harus bertanggung jawab atas keresahan di masyarakat. Penyelidikan dan penanganannya serahkan dan percayakan pada yang berwenang," kata Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini, di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (20/2).

Anggia juga meminta masyarakat lebih dewasa dan tidak terpancing pada upaya kekerasan yang terkesan disengaja.

"Saya percaya masyarakat Indonesia mampu menyikapi isu-isu teror tersebut secara dewasa, dan tidak mudah terpancing kabar-kabar provokati," tegasnya.

Perempuan kelahiran Sragen ini menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah bangsa yang beragam.

"Keragaman tersebut harus kita rawat dan jaga dengan baik. Keragaman itulah harta bangsa ini yang paling berharga. Sepanjang sejarah nusantara, masyarakat kita justru mampu menjadikan kebhinnekaan tersebut sebagai modal sosial untuk menyatukan, mengikat, dan menciptakan kedamaian dan keharmonisan bersama," ujar Anggia.

Sebagai pucuk pimpinan badan otonom NU dalam urusan perempuan, Anggia juga menginstruksikan seluruh kader Fatayat NU ikut berkontribusi positif dalam ikut menjaga ketenteraman dan ketenangan masyarakat.

"Kader Fatayat di mana saja, yang memimpin majelis taklim, tokoh masyarakat, pejabat di pemerintahan, pengambil keputusan, jemaah yasinan dan tahlil, para da'iyah, dan pemuka agama lainnya wajib ikut menjaga ketenangan masyarakat. Teror sudah ada yang mengurusi, yakni aparat yang berwenang. Budayakan tabayyun terhadap informasi apa pun, dan jangan mudah ikut menyebar kabar-kabar provokatif di media sosial yang justru dapat menimbulkan perpecahan dan keresahan," papar Anggia. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya