Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Banyak pihak menilai doa yang Anda sampaikan pada Sidang Tahunan MPR 2017 yang berlangsung 16 Agustus lalu bermuatan politis. Apakah Anda sengaja menyelipkan unsur politis dalam doa itu?
Tidak. Niat saya baik. Doanya kan (mendoakan) untuk hal-hal yang lebih baik dan bagus ke depan. Supaya Presiden kita kuat, supaya sehat menghadapi beban dan tugas-tugas negara yang berat. Jangan dipotong sebagian, dibaca semua secara utuh sehingga makna doanya juga utuh. Karena kita lihat sekarang Pak Jokowi lebih kurusan. Kita berharap kekuatan yang diberikan Allah kepada Pak Jokowi dalam mengurus negara ini dengan berbagai beban persoalan yang berat. Jadi, karena beban negara berat, kita doakan yang bagus agar diberi kekuatan fisik. Doanya baik, untuk kepentingan bangsa dan negara. Tapi, mohon maaf kalau ada kata yang kurang berkenan dengan doa itu.
Pada saat Anda mengucapkan doa yang dianggap kontroversial itu, ada beberapa anggota dewan yang spontan tertawa. Padahal, sejatinya berdoa itu harus khusyuk. Apakah Anda merasa bersalah, setidaknya gagal menciptakan suasana khusyuk dan sakral pada kesempatan itu?
Saya tidak dalam keadaan bercanda. Saya dalam keadaan serius, dalam keadaan khusyuk, berniat supaya beliau (Presiden) kuat memikul beban berat menghadapi tantangan dunia maupun dalam negeri yang semua orang merasakannya sekarang ini.
Jika melihat ke belakang, dua tahun berturut-turut doa pada Sidang Tahunan MPR menuai kontroversi. Doa kontroversial disampaikan juga politikus Gerindra M Syafii pada 2016. Publik menilai hal itu seperti sudah menjadi ‘tradisi’ dalam Sidang Tahunan MPR?
Mungkin ada yang menganggap demikian, itu salah paham saja. Dikiranya saya bercanda dan menyindir. Itu bukan sindiran. Bahkan Ibu Mega juga mengatakan hal serupa. Jadi, biar gemukan sedikit. Harapannya fisik Pak Jokowi menjadi kuat untuk mengurus negara. Tidak ada yang salah dengan doa itu, kok.
Bagaimana proses penunjukan Anda sebagai pembaca doa dalam Sidang Tahunan MPR 2017?
Untuk rapat tahunan atau Sidang Tahunan MPR itu giliran PKS untuk (memimpin) doa tahun ini. Kebetulan saya Ketua Fraksi PKS di MPR dan maju jadi pembaca doa. Doa itu sudah ditulis dan dilaporkan ke Ketua MPR Zulkifli Hasan. Tiga hari sebelumnya kan sudah disetorkan itu doa kepada Pak Zul. Tidak ada masalah. (Nov/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved