Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TABALONG merupakan Kabupaten yang terletak paling utara di Provinsi Kalimantan Selatan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Tengah, memiliki luas wilayah 3.646 km2 dengan kondisi alam Tabalong yang melimpah akan sumber daya mineral, hasil hutan, pertanian dan perkebunan menjadikan Tabalong sebagai kawasan strategis dalam segitigas emas perlintasan antar provinsi.
Namun dengan semua potensi yang dimilikinya, sebelumnya Tabalong masih belum bisa memacu pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan masyarakat. Begitu juga dengan kondisi pembangunan di pedesaan, dimana desa beserta masyarakatnya hanya sebagai objek sasaran pembangunan yang tanpa disadari hal ini justru membelenggu kearifan lokal yang ada dimasing-masing desa.
Keterpaduan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Desa
Di tahun 2015 pada Era Kepemimpinan Bupati Anang Syakhfiani, Kabupaten Tabalong menggebrak melalui Program Gerbang Emas Bersinar. Dengan visi “Menuju Kabupaten Tabalong yang Agamis, Sejahtera dan Mandiri”, Anang bertekad untuk membangun sampai ke pelosok-pelosok desa. Hal ini sejalan dengan Nawacita Presiden Jokowi yang ingin membangun Indonesia dari pinggiran.
Program inovatif yang dinamakan Gerakan Pembangunan Menuju Masyarakat Sejahtera “Gerbang Emas Bersinar” telah dilaksanakan perencanaan secara komprehensif dan terpadu untuk melaksanakan pembangunan desa secara sinergis dengan memberdayakan semua stakeholder dan seluruh sumber daya yang tersedia guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan kemandirian pedesaan. Melalui Gerbang Emas dapat diwujudkan keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa baik yang dananya bersumber dari Dana Desa, APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN serta Dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani di Tanjung mengatakan untuk memulai program Gerbang Emas memang cukup berat karena tidak melibatkan konsultan seperti halnya Program Penguatan Kapasitas Pengembangan Prasarana Perdesaan (PKP2D) dan program ini tidak boleh gagal. Untuk penyempurnaan dan mematangkan pelaksanaan program ini, Pemerintah Kabupaten Tabalong juga melakukan koordinasi dan sinkronisasi berbagai program dan kegiatan yang ada pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Rencananya pada tahun 2018 dana desa yang bersumber dari APBN meningkat dua kali lipat. Karena itu, Gerbang Emas dilaksanakan sebagai upaya memaksimalkan penggunaan dana tersebut.” Kata Anang.
Pada awal dicanangkannya program ini, 24 Desa menerima alokasi dana senilai 1 hingga 1,2 milyar dan di tahun 2016 seluruh Desa se-Kabupaten Tabalong menerima Program Gerbang Emas Bersinar dengan range 1,2 hingga 1,8 milyar per tahun. Program ini berlanjut pada tahun 2017 dengan total dana APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten serta CSR yang tersalurkan mencapai 183 milyar untuk seluruh Desa di Tabalong.
Hasilnya pun memuaskan, IPM Kabupaten Tabalong tahun 2015 dengan angka 69,35 berhasil naik ke peringkat tiga dari sebelumnya posisi sembilan di Provinsi Kalsel. Angka Harapan Hidup masyarakat Tabalong pun meningkat menjadi urutan tiga dari sebelumnya posisi sebelas serta yang paling diharapkan Pendapatan Riil Perkapita 10,171 juta. Dan sampai akhir tahun 2016 tercatat telah selesai pembangunan/ pemeliharaan jalan desa sepanjang 167 km, jembatan desa 7.894 m, 268 unit PAUD, 123 unit Polindes, 278 unit Posyandu, penyediaan Air Bersih/Sanitasi, sarana pendukung perekonomian dan pertanian.
Pendirian 121 BUMDes Mart Menuju Perekonomian Desa Mandiri
Setelah sukses menggebrak dengan program Gerbang Emas Bersinar, Anang kembali mempelopori program “BUMDes Mart”. Program ini akan dilaunching 1 Desember 2017 bertepatan dengan Hari Jadi Ke-52 Kabupaten Tabalong dengan ditandai berdirinya 121 BUMDes Mart dimasing-masing desa se-Tabalong.
Gagasan pendirian BUMDes Mart muncul ditengah ramainya serbuan toko retail modern yang saat ini berkembang di perkotaan bahkan sudah menjangkau wilayah pinggiran, jika hal tersebut lambat diantisipasi dikhawatirkan akan bisa mematikan usaha kecil sejenis milik masyarakat yang sudah ada khususnya di pedesaan. Selain itu keberadaan BUMDes Mart juga terkait dengan adanya Program Rastra (beras gratis sejahtera) dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang mebutuhkan keberadaan sarana pelayanan terhadap masyarakat pra sejahtera yang menjadi peserta program tersebut.
BUMDes Mart yang akan didirikan nantinya merupakan unit usaha dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang memberikan kewenangan kepada Desa untuk mendirikan BUMDes yang mendapat prioritas dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada di Desa. Konsep BUMDes Mart sendiri yaitu semacam toko serba ada atau mini market yang dikelola oleh masyarakat desa. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, BUMDes Mart juga tempat untuk memasarkan hasil produksi masyarakat (lokal) dan membantu pemerintah mewujudkan kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok sampai ke pasaran, sehingga akan menekan angka inflasi.
Dengan berdirinya BUMDes Mart di setiap desa memang menimbulkan kekhawatiran akan mematikan usaha sejenis yang telah ada, namun sekali lagi Anang meyakinkan bahwa BUMDes Mart nantinya akan diposisikan sebagai mitra dan bukan sebagai pesaing dari pelaku usaha sejenis milik masyarakat, yaitu dengan cara menjadi semacam supplier atau distributor dengan harga jual yang lebih rendah dari harga eceran. BUMDes Mart bisa juga membatasi komoditas barang dan jasa yang disediakannya dan lebih fokus pada produk yang belum ada atau sulit diperoleh di pedesaan.
Diharapkan dengan keberadaan BUMDes Mart di seluruh Desa se-Kabupaten Tabalong akan menggairahkan perekonomian Desa dan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap pemenuhan kebutuhan baik produk berupa barang atau jasa kepada masyarakat. Lebih jauh lagi BUMDes Mart diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam terwujudnya Kabupaten Tabalong yang sejahtera dan mandiri.
Keberhasilan Program Gerbang Emas Bersinar dan rencana pendirian BUMDes Mart tidak terlepas dari dukungan DPRD Kabupaten Tabalong, PT. Adaro Indonesia dan mitra kerja serta Bank Kalsel, Bank BRI dan DPC HIPMI Kab. Tabalong, tetapi juga atas dukungan dan bimbingan dari Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor, bahkan pencanangan proyek fisik Gerbang Emas Bersinar dilakukan langsung oleh Gubernur Kalsel di Desa Jaro Kec. Jaro.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved