Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Daerah Siapkan Jalur Alternatif

Budi Mulia Setiawan
14/6/2017 06:05
Daerah Siapkan Jalur Alternatif
(Grafis/Caksono)

PEMUDIK yang menggunakan kendaraan roda empat disarankan memilih jalur-jalur alternatif untuk mengurangi tumpukan kendaraan di jalur utama. Untuk itu, pemerintah daerah memberikan pilihan beberapa jalur alternatif kepada pemudik.

Di wilayah Priangan, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat mengimbau pemudik menggunakan jalur alternatif di tengah dan selatan Jawa Barat.

“Di jalur tengah, pemudik bisa melalui rute Kalijati-Cikamurang-Cijelag-Tomo-Kadipaten untuk selanjutnya masuk ke jalur Bandung-Cirebon. Jalur alternatif di selatan, yakni Gedebage-Rancaekek-Majalaya-Cijapati-Kadungora, untuk menuju Bandung-Tasikmalaya dan Bandung-Garut. Jalur utama Rancaekek-Nagreg sudah pasti padat kendaraan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, kemarin.

Akan tetapi, Dedi mengingatkan jalur alternatif tersebut hanya bisa dilalui kendaraan kecil. Bus atau kendaraan besar lain tidak disaran­kan melewati rute tersebut.

Di Jawa Tengah, infrastruktur jalur alternatif sepanjang 2.230 km di kawasan utara, tengah, dan selatan sudah selesai diperbaiki. Di jalur pantura Brebes-Tegal, beberapa jalur alternatif disiapkan. Pemudik dari Tegal tujuan Bumiayu dapat melintasi Bumijawa, Jejeg, dan Linggapura atau sebaliknya.

Sementara itu, pemudik dari arah Yogyakarta menuju Jakarta dapat melintasi jalur selatan melalui Wangon, Ciamis, Bandung, Jakarta, atau sebaliknya. Demikian halnya pemudik dari arah Slawi tujuan Purwokerto dapat melalui Slawi, Simpang Yomanis (Lebaksiu), Bojong Tuwel, Moga, Belik, Bobotsari, Purbalingga, Purwokerto, atau sebaliknya.

Pemudik dari arah barat (Jakarta) saat kemacetan panjang terjadi di dua jalur utama dapat melintasi ruas Pemalang, Comal, Kesesi, Karang­anyar, Talun, Kedungwuni (Pekalongan), dan keluar di Warungasem (Batang).

Pemudik yang sudah telanjur terjebak kemacetan di dalam Kota Pekalongan dapat mempertimbangkan jalur alternatif mulai Jl Gajah Mada, Jl Perintis Kemerdekaan, Jl Bahagia, Jl Mangga, Jl Salak, Jl Ban­dung, Jl Melati, Jl Seruni, Jl Patimura, Jl Sutomo, dan keluar di Kota Batang.

“Kami telah menyiapkan petunjuk jalan untuk memudahkan pemudik melintas,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekalongan Slamet Prihantono.

Untuk mengantisipasi kemacetan di Semarang, pemudik tujuan Solo dan Yogyakarta disarankan me­nempuh jalur alternatif sepanjang 45 km, yakni Kendal, Kaliwungu Selatan, Boja, Gunungpati, dan Ungaran (Kabupaten Semarang). Demikian juga jalur alternatif yang menghubungkan Kudus-Pati, Kudus-Grobogan, dan Kudus-Jepara telah selesai diperbaiki.

“Perbaikan di jalur aternatif telah selesai dilakukan sehingga siap dilalui pemudik,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Didik Sugiharto.

Untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas mudik tahun ini, Dinas Perhubungan Jawa Timur akan mengubah fungsi tol Solo-Ngawi sebagai jalur alternatif. Ruas tol Solo-Ngawi bisa digunakan sebagai jalan pilihan mulai Senin (19/6).

Selain itu, pemudik dari arah Surabaya menuju Trenggalek, Kediri, Tulungagung, Mojokerto, Jombang, dan Kertosono, yang biasanya diarahkan menuju Krian, kali ini bisa memasuki tol Surabaya-Mojokerto.

“Namun, tol ini satu arah, yakni dari Surabaya ke semua daerah tersebut,” kata Kepala Dinas Perhubung­an Jatim Wahid Wahyudi, kemarin. (BY/AS/FL/FD/UL/JS/AD/YH/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya