Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KURANG dari 40 hari lagi, tepatnya pada 9 Desember 2020, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi periode 2020-2025 akan berlangsung. Para kontestan pun sibuk menyosialisasikan program-program unggulan untuk meraih simpati rakyat.
Dari pantauan di lapangan, ribuan baliho pasangan calon bertebaran di seluruh area wilayah Banyuwangi. Selain spanduk, kedua paslon juga memaksimalkan kampanye secara
daring (online), baik itu di akun Instagram infl uencer maupun Facebook.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi telah menetapkan dua paslon. Pasangan pertama ialah Yusuf Widyatmoko-Muhammad Riza Azizy. Pasangan nomor urut 1 ini diusung
PKB, Demokrat, Golkar, dan PKS.
Satu lagi, yakni Ipuk Fiestiandani Azwar Anas yang berpasangan dengan Sugirah. Keduanya diusung PDIP, Gerindra, Partai NasDem, Hanura, dan PPP. Tujuh partai nonparlemen, yaitu PAN, Perindo, Berkarya, PSI, PKPI, PBB, dan Partai Garuda menambah kekuatan.
Sejak bertekad maju dalam kontestasi, Yusuf Widyatmoko-Muhammad Riza tak henti-hentinya mencari dukungan suara rakyat. Dengan jargon ‘makmur bersama wong cilik’, ada 9 program prioritas untuk menuntaskan pembangunan di Banyuwangi yang mereka janjikan. Sebut saja program tuntas pendidikan, tuntas layanan lingkungan, tuntas kedaulatan pangan, tuntas pariwisata seni dan budaya, tuntas pemuda dan olahraga, serta tuntas pembangunan yang belum terealisasi. “Program unggulan kita sesuai keadaan Banyuwangi.
Dengan jargon ‘makmur bersama wong cilik’, kami menganggap ada hal penting yang harus segera dituntaskan,” ujar tim pemenangan pasangan Yusuf-Muhammad Riza, Hary PR.
Dia yakin paslon nomor 1 bisa memenangi kontestasi. Pengalaman panjang di pemerintahan yang dimiliki Yusuf dan status sebagai putra kiai besar yang punya basis massa dalam
diri Muhammad Riza atau Gus Riza merupakan modal besar. Yusuf ialah Wakil Bupati Banyuwangi dua periode terakhir. Dia sebenarnya kader tulen PDIP, tapi harus mencalonkan diri dengan bendera partai lain.
Di kubu nomor 2, optimisme tak kalah tinggi. Ipuk-Sugirah pun telah menyiapkan beragam program, terutama terkait dengan pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi covid-
19. Lantaran virus korona, perekonomian Banyuwangi yang antara lain bertumpu pada sektor pariwisata memang terpukul. “Program yang kami usung ini sesuai kemampuan APBD.
Kita sudah melakukan kajian-kajian mendalam sehingga program yang kami usung ini sesuai kondisi masyarakat Banyuwangi,” ujar Ipuk.
Ipuk ialah istri Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Posisi itu tentu menjadi keuntungan tersendiri, apalagi sang suami dianggap berhasil memimpin Banyuwangi selama 10 tahun.
Rakyat cerdas
Ketua DPD Partai NasDem Banyuwangi Supriyadi mengatakan, sejak awal pihaknya telah berkomitmen mendukung Ipuk untuk melanjutkan pembangunan yang dirintis suaminya.
“Setelah partai memutuskan untuk mengusung Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, kita langsung memperkuat struktur, mulai tingkat DPD hingga ranting kita maksimalkan.”
Pengamat politik Banyuwangi, Nur Prasetyo, menyatakan visi-misi dan program yang ditawarkan kedua paslon bagus dan relevan dengan kondisi masyarakat Banyuwangi saat ini.
Namun, tegasnya, warga Banyuwangi sudah cerdas menilai siapa yang realistis dan bisa merealisasikan janji-janji.
Menurut dosen Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi itu, jika dilihat dari dukungan partai, peluang paslon nomor 2 memang lebih besar.
“Tapi ingat, sekali lagi, pemilih Banyuwangi sudah cerdas. Jadi, paslon jangan sampai salah dalam menyampaikan visi-misi atau tidak realistis dengan kondisi Banyuwangi,” terangnya.
KPU Banyuwangi menetapkan daftar pemilih tetap sebanyak 1.304.909 orang. Mereka, kata Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Banyuwangi Eko Sumanto, terdiri atas 646.418 laki-laki dan 658.491 perempuan yang tersebar di 25 kecamatan. Merekalah yang akan menentukan pemenang, apakah Yusuf-Gus Riza atau Ipuk-Sugirah dengan memberikan hak pilih di 3.745 TPS. (X-8)
SEBANYAK 29 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara itu 4 orang ditemukan meninggal dunia.
Keberadaan tim nanti akan menjelaskan secara rinci perihal sistem SPBM serta mencari solusi terbaik agar mereka tetap terakomodasi dan tetap sekolah.
Sedikitnya 61 orang dilaporkan hilang setelah kapal feri tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7) malam.
Rama menuturkan penangkapan bermula dari laporan masyarakat yang masuk melalui layanan pengaduan Waduli Banyuwangi.
Kegiatan ini menjangkau 8 titik lokasi di Kabupaten Banyuwangi dan berkolaborasi dengan tiga Puskesmas: Genteng Kulon, Singojuruh, dan Gitik.
Kota Banyuwangi memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi, hampir setara dengan tingkat pertumbuhan nasional 2024. Salah satu penopangnya adalah industri pariwisata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved