Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ADA banyak cara untuk meningkatkan usia pakai ban selain menjaga tekanan angin ban. Di antaranya dengan melakukan pemeriksaan dan penyetelan keselarasan roda (spooring) secara teratur. Kondisi roda-roda yang selaras mampu mengurangi gesekan terhadap permukaan jalan sehingga memperlambat keausan ban.
Menurut Direktur Century Ban, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Yotam Effrat, spooring dilakukan setidaknya setiap 10 ribu km dan balancing tiap 3.000 hingga 5.000 km bergantung pada kondisi jalan yang dilalui. “Makin sering lewat jalan rusak sebaiknya semakin sering dilakukan spooring dan balancing,” ujar Yotam kepada Media Indonesia, Rabu (18/1).
Perilaku berkendara, lanjut Yotam, sangat memengaruhi masa pakai ban. Untuk itu, hindari akselerasi dan pengereman secara mendadak serta manuver-manuver ekstrem yang tidak perlu. Selain meningkatkan konsumsi bahan bakar, perilaku seperti itu juga mampu memperpendek usia komponen kaki-kaki seperti shock absorber dan bushing-bushing arm.
Meningkatkan usia pakai ban juga bisa dengan melakukan rotasi ban secara rutin setiap 7.500 kilometer hingga 10.000 kilometer sehingga keausan ban lebih merata. “Biasanya di buku panduan pemilik kendaraan tercantum cara rotasi ban yang benar,” jelas Yotam.
Namun, untuk rotasi ban umumnya ada dua cara, yang pertama dengan merotasi empat ban dan yang kedua merotasi lima ban termasuk ban cadangan. Cara pertama umumnya dilakukan pada mobil-mobil yang dibekali ban cadangan/ban sementara dengan ukuran yang berbeda dengan ukuran ban standar yang digunakan pada kendaraan bersangkutan (lihat grafis).
Ada yang menganggap ban cadangan tidak perlu diturunkan dengan alasan agar kondisinya selalu siap pakai. Namun, jangan lupa bahwa ban juga memiliki batas usia walaupun tidak digunakan.
Ban yang melewati batas usia (kedaluwarsa) tidak disarankan untuk digunakan karena dapat menjadi ancaman keselamatan. Untuk itu, merotasi lima ban secara otomatis membuat ban cadangan ikut terganti secara rutin.
Sayangnya, cara rotasi lima ban seperti itu akan menjadi sulit pada kendaraan yang memiliki pola alur ban satu arah karena terpaksa harus melepas ban dari pelek dan membalik arahnya agar arah putaran roda sesuai dengan desain pola tapak ban.
Yang lebih sulit lagi ialah merotasi ban dengan pola tapak asimetris. Ban jenis ini biasanya memiliki keterangan sisi mana yang harus berada di luar (outside) dan sisi mana yang harus ada di dalam (inside).
“Pola tapak ban asimetris dan biasanya baru ada di brand ban premium. Bagian dalam bertugas untuk membuang air ke luar saat hujan dan tapak bagian luar bertugas untuk grip saat menikung,” ujar Account Manager Passenger Car Tyre PT Michelin Indonesia Palas Yuwoko. (Cdx/S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved