Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Antisipasi Lonjakan Omicron, Dyandra Siapkan Plan B untuk IIMS 2022

Mediaindonesia.com
03/2/2022 21:31
Antisipasi Lonjakan Omicron, Dyandra Siapkan Plan B untuk IIMS 2022
.(MI/NURTJAHYADI)

DALAM acara konferensi pers yang digelar di Golden Ballroom The Sultan, Jakarta, Kamis (3/2), PT Dyandra Promosindo selaku pihak penyelenggara pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 mengumumkan rencana cadangannya bila pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat meningkatnya kembali angka penularan covid-19 di Jakarta.

Hingga saat ini, Dyandra masih memegang izin penyelenggaraan IIMS 2022 yang dijadwalkan pada 17-27 Februari 2022. Akan tetapi situasi saat ini dimana varian virus baru Omicron sudah menjangkit beberapa warga di DKI Jakarta, membuat pihak Dyandra Promosindo merancang plan B berupa penggeseran waktu kegiatan bila pemerintah mengeluarkan kebijakan baru.

“Kami dari pihak Dyandra Promosindo merupakan bagian dari mitra pemerintah dalam hal pencegahan penyebaran covid-19. Karena itu dengan situasi saat ini dimana varian virus Omicron yang sudah masuk ke wilayah Jakarta maka kami akan mematuhi semua keputusan dari Pemerintah,” ungkap Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo Hendara Noor Saleh, dalam sambutannya, Kamis (3/2) di Jakarta.

Pria yang akrab disapa Kohen itu mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sebuah 'Plan B' bila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan PPKM, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Omicron.

“Kami sudah menyiapkan plan B IIMS 2022 jika nantinya ada kebijakan PPKM dari Pemerintah. Yaitu perhelatan IIMS 2022 yang awalnya 17-27 Februari 2022 digeser ke 31 Maret sampai 10 April 2022,” jelas Kohen.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo yang ikut hadir pada acara ini mengungkapkan bahwa kondisi pasar otomotif nasional belakangan ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan baik di pasar roda empat maupun roda dua.

"Artinya, industri otomotif kita tidak ada matinya, walaupun situasi (dalam) dua tahun ini mengalami pandemi covid yang luar biasa. Apalagi kalau kita lihat di komunitas-komunitas menengah atas, penjualan mobil yang paling mahal pun masih laku. Makin mahal, makin laku," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet ini.

Bamsoet juga menyatakan, ajang IIMS merupakan salah satu ajang untuk membangkitkan ekonomi di sektor otomotif. Oleh karena itu ia sangat mendukung penuh penyelenggaraan pameran otomotif tersebut.

"Semakin banyak pameran makin meningkat juga penjualan pada industri otomotif ini. Momentum kebangkitan industri otomotif harus kita manfaatkan seoptimal mungkin untuk mendorong industri otomotif sebagai salah satu sektor fundamental bagi pemulihan perekonomian nasional kita," ujar Bamsoet.

Sektor industri otomotif sendiri menurut Bamsoet, sangat luas dan tidak hanya boleh dinikmati oleh pelaku industri besar. Oleh karena itu, ia berpesan kepada penyelenggara IIMS untuk juga semaksimal mungkin melibatkan UKM dan UMKM sebagai turunan dari industri otomotif. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya