Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
TIMING belt memiliki peran penting dalam operasional sebuah mesin pada kendaraan, itu sebabnya harus dicek berkala.
Pada dasarnya, peran dari timing belt adalah mengatur putaran antara camshaft dan crankshaft sehingga piston serta valve dapat bekerja sesuai langkah kerja mesin yang sesuai. Namun, bagaimana jika mendengar timing belt berbunyi bising?
Baca juga: Dua Sedan Mercedes-Benz Rakitan Lokal Siap Meluncur di Star Expo
Dikutip dari laman resmi Auto2000, Senin (1/11), permasalahan bunyi yang bising dari timing belt memang sangat mengganggu sehingga mengakibatkan putaran menjadi tidak halus.
1. Pemasangan timing belt kurang tepat
Biasanya penyebab utama dari masalah bising itu karena pemasangan yang tidak tepat, sudah pasti pemasangan komponen ini tidak boleh sembarangan. Ada aturan tersendiri yang harus dipatuhi.
Selain pemasangan yang tidak tepat, timing belt juga memiliki tingkat kekencangan khusus. Jika ada kesalahan, tidak aneh kalau timing belt menimbulkan bunyi bising. Penyebab ini tidak hanya menimbulkan suara bising saja karena bisa juga membuat mesin mobil susah hidup dan akselerasi berkurang.
2. Timing belt usang
Timing belt menjadi komponen yang memang harus diganti secara berkala. Usia pemakaian komponen ini berada di rentang 50.000 km hingga 70.000 km. Bisa juga antara 5-6 tahun.
Kalau usia pemakaian timing belt telah melihat batasan, komponen ini menjadi kehilangan dayanya. Bentuknya menjadi usang, lapuk, mengeras, hingga retak-retak.
Timing belt yang memiliki unsur karet di dalamnya juga kehilangan daya elastisitas. Jadi, ketika berputar, akan muncul bunyi bising.
3. Auto tensioner timing belt melemah
Auto tensioner adalah komponen dari timing belt yang berfungsi mengatur ketegangan dan kekencangannya selama beroperasi. Kalau auto tensioner melemah, sudah pasti ketegangan dan kekencangan timing belt menjadi tidak mampu dipertahankan. Bunyi bising menjadi lebih mudah muncul secara otomatis.
Ada ciri-ciri khusus ketika auto tensioner melemah. Jika Anda melihat di bagian ujung shaft auto tensioner terlihat rembesan oli, berarti komponen ini sudah melemah.
Ciri-ciri lainnya adalah shaft auto tensioner menjadi lebih enteng ketika Anda tekan dengan tangan. Lakukan pemeriksaan segera agar dapat diperbaiki.
4. Bearing tensioner aus
Penyebab terakhir dari timing belt yang mengeluarkan bunyi bising adalah bearing tensioner sudah aus. Di dalam timing belt ada beberapa bearing yang digunakan. Selain bearing tensioner, ada juga idler bearing.
Mesin mobil yang dihidupkan membuat semua bearing tersebut berputar. Saat sudah lama tidak dicek dan diganti seiring pemakaian, kondisi bearing menjadi aus sehingga menimbulkan bunyi bising. Itulah mengapa saat timing belt diganti dengan yang baru, sudah pasti sepaket dengan bearing tensioner dan idler bearing. (Ant/OL-1)
Diperkirakan, pada 2028, lebih dari 33% rumah tangga di seluruh dunia akan dilengkapi dengan sistem rumah pintar.
Paling enggak kalau di sekolah itu dibiasakan kalau misalnya ada gejala-gejala flu sedikit itu langsung pakai masker jadi enggak menularkan ke teman-teman yang lain.
Di era media sosial, tampil di halaman FYP (For You Page) menjadi salah satu tujuan utama bagi konten kreator. Untuk mencapai hal ini, kualitas foto yang dihasilkan haruslah luar biasa
Strategi keamanan siber yang tangguh dimulai dengan visibilitas yang lengkap, mengetahui apa yang perlu dilindungi dan ketika risiko terbesar berada.
Alat dengar yang digunakan sehari-hari disarankan yang memiliki noise cancelling untuk meredam suara bising dari luar.
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved