Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Bonus Menanti Kevin/Marcus

14/3/2017 06:00
Bonus Menanti Kevin/Marcus
(AP/RUI VIEIRA)

KEBERHASILAN pasangan ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamujo menjuarai turnamen All England 2017 tentu patut disyukuri.

Apalagi mereka tidak diberi target juara.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Achmad Budiharto mengatakan kesuksesan Kevin/Marcus bisa menjadi bukti bahwa persaingan bulu tangkis di dunia saat ini sangat ketat.

Karena itu, Indonesia harus terus bekerja keras jika ingin terus bersaing.

"Saat ini bermunculan para pebulu tangkis hebat dari berbagai negara. Kita juga bisa lihat, menang-kalah itu sangat tipis," kata Budiharto.

Menurut dia, meski mereka menjadi unggulan, pengurus PBSI sebenarnya lebih menaruh harapan pada ganda campuran yang diisi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan juara bertahan Praveen Jordan/Debby Susanto.

Apalagi Tontowi/Liliyana yang merupakan pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 menjadi unggulan kedua pada All England tahun ini.

Sebaliknya, Marcus/Kevin hanya unggulan kelima.

Namun, begitulah olahraga.

Tidak ada yang tidak mungkin dalam setiap pertandingan dan hal itu sudah dipertontonkan Kevin/Marcus.

"Saya pikir kegagalan Tontowi/Liliyana lebih karena memang persaingan di All England sangat ketat."

Selain itu, lanjut dia, kegagalan Tontowi/Liliyana bukan tanpa sebab.

Tontowi baru saja pulih dari sakit dan Liliyana baru menjalani perawatan pascacedera lutut.

Yang justru mengejutkan mereka, kata Budiharto, ialah tersingkirnya Praveen Jordan/Debby Susanto.

Mereka semula diharapkan bisa mempertahankan gelar.

Namun, mereka justru sudah tersingkir di babak awal setelah kalah dari Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).

"Kami selanjutnya berharap dari pemain muda ganda campuran. Tapi karena memang All England adalah kompetisi yang berat, Indonesia gagal membawa pulang banyak medali. Kami berharap tahun depan bakal lebih baik."

Atas keberhasil Marcus/Kevin itu, Budiharto mengatakan ada bonus yang menanti sepulang mereka dari Inggris pada Selasa (14/3).

Bonus juga diberikan untuk para pelatih.

Namun, Budiharto enggan memberi tahu besaran bonus yang dia maksud.

Pada bagian lain, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto menyatakan tidak tahu apakah ada bonus yang akan diberikan pemerintah untuk Marcus/Kevin atas prestasi mereka yang pertama di All England 2017.

Sebelumnya, Kevin dan Marcus mengungkapkan bahwa kunci kesuksesan mereka di All England ialah keinginan untuk mewujudkan impian.

Kevin/Marcus menjadi juara setelah menghentikan ganda Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen 21-19 dan 21-14 di final pada Senin (13/3) dini hari WIB. (Beo/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya