Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
TIDAK ada ampun bagi para atlet yang kedapatan menggunakan doping.
Komite Olah-raga Nasional Indonesia (KONI) bahkan menegaskan sebanyak 14 atlet yang kedapatan menggunakan doping saat berlaga pada Pekan Olahraga Nasional Jawa Barat 2016 dan Papernas akan kehilangan medali.
Tidak hanya itu, mereka juga tidak berhak mendapatkan bonus yang dijanjikan.
Ketua Umum KONI Tono Suratman menegaskan medali dan bonus itu akan diberikan kepada para atlet yang berada di bawahnya.
"Sanksi itu telah sah setelah dirapatkan di Bandung," tegas Tono kepada Media Indonesia, Senin (9/1).
Di masa depan, Tono berharap Lembaga Antidoping Indonesia (Ladi) dapat mengoptimalkan fungsi pengawasan agar tidak ada lagi atlet yang menggunakan doping.
"Pengawasannya kan tidak harus saat akan bertanding. Pencegahan lebih baik ketimbang mengobati."
Untuk sementara, Tono mengaku belum mendapat kabar dari Kementerian Pemuda dan Olahraga soal rencana pembentukan Dewan Disiplin Antidoping.
Namun, ia secara pribadi mendukung rencana tersebut untuk menghilangkan doping dari setiap ajang di Indonesia.
Pada bagian lain, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menegaskan sosiali-sasi sangat penting untuk menghindarkan atlet dari praktik penggunaan zat pe-ningkat kemampuan (doping).
"Harus ada sosialisasi bagi seluruh pemangku kepentingan olahraga agar mereka mengetahui zat atau obat yang tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi," ujar Imam di Jakarta, kemarin.
Menpora tidak memungkiri terkadang ada atlet yang tidak tahu obat yang dia minum itu termasuk yang dilarang karena obat itu biasa mereka minum saat sakit.
Demikian juga makanan dan minuman yang mereka makan.
"Ini yang membuat sosialisasi doping penting dan dalam pelaksanaannya harus ada koordinasi dengan Lembaga Antidoping Indonesia (Ladi)," kata Imam.
14 atlet
Ketua Umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX dan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XV 2016 Jawa Barat Ahmad Heryawan mengumumkan sebanyak 12 atlet PON XIX/2016 dan 2 atlet Peparnas XV/2016 Jawa Barat positif menggunakan doping setelah pemeriksaan urine dilakukan, di National Dope Testing Laboratory, India.
Para atlet tersebut merupakan peraih medali emas, perak, dan pemecah rekor nasional.
Sebanyak 12 atlet PON yang positif menggunakan doping berasal dari cabang olahraga binaraga (delapan atlet), berkuda (satu atlet), angkat berat (satu atlet), dan menembak (dua atlet).
Sementara itu, atlet Peparnas yang positif menggunakan doping berasal dari cabang olahraga atletik dan tenis meja.
"Dari sampel doping 476 orang pada PON, terbukti 12 orang, 464 negatif, sedangkan pada Peparnas, pemeriksaan 130 sampel, 2 positif," katanya.
Saat ditemui secara terpi-sah, pihak Ladi mengakui dalam dua tahun terakhir sulit melakukan sosialisasi karena adanya pemotongan anggaran.
"Sosiaisasi memang kurang karena anggaran tidak ada," tutur Manajer Pengawasan Sampel Doping Ladi, Heru Purwanto.
Sekretaris Umum Ladi Rifki Mochtar menimpali, dari total anggaran Rp3 miliar, pihaknya mengalami pemotongan sekitar 50% secara bertahap. (BY/Ant/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved