Berburu Emas di Kuala Lumpur

MESKI pemerintah tidak memprioritaskan SEA Games Kuala Lumpur 2017, bukan berarti induk-induk cabang olahraga boleh berleha-leha.

Beberapa di antara mereka bahkan tetap menargetkan medali emas pada multiajang dua tahunan tersebut.

Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), misalnya.

Mereka membidik tiga emas pada pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara tersebut.

Meski begitu, mereka tetap akan memberikan kesempatan kepada para pemain pelapis di SEA Games nanti.

"SEA Games menjadi salah satu prioritas kami dan akan menjadi ajang pembuktian bagi pemain-pemain pelapis, bukan untuk pemain utama," ujar Wakil Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto di Jakarta, Senin (9/1).

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menambahkan, ketiga medali emas itu mereka harapkan datang dari nomor beregu putra, ganda putra, ganda campuran, dan tunggal putra.

"Kami membidik tiga medali dan Satlak Prima juga memberi target yang sama," kata peraih emas Olimpiade 1992 Barcelona itu.

Menurut Susy, nama-nama atlet yang masuk pelatnas tidak akan berubah dan tetap sesuai seperti yang didaftarkan pengurus PBSI.

"Nanti ketika ada entry by name pada Juli, mungkin ada perubahan dengan pertimbangan ada kejuaraan dunia dan hal lainnya," kata Susy.

Tim bulu tangkis Indonesia menjadi juara umum di SEA Games Singapura 2015 dengan raihan 3 medali emas, 2 perak, dan 4 perunggu.

Seperti tidak mau kalah dengan bulu tangkis, cabang wushu juga menargetkan tiga emas di Kuala Lumpur, Malaysia.

Kepala pelatih tim wushu Indonesia Novita mengatakan yang masih diharapkan mendapatkan medali emas ialah Lindswell Kwok.

"Kami hanya targetkan tiga saja karena untuk Lindswell hanya satu nomor yang dia bisa ikuti. Selain itu, ada Juwita Niza Wazni dan Ahmad Hulaefi," kata Novita.

Berbeda dengan kedua cabang tersebut, pencak silat belum berani menargetkan jumlah emas yang akan direbut di SEA Games 2017.

Alasannya, sampai kini jumlah atlet pelatnas pencak silat belum komplet. (Mag/Beo/R-3)