Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Akhir Drama dalam Duel di Padang Pasir

Ghani Nurcahayadi
26/11/2016 05:55
Akhir Drama dalam Duel di Padang Pasir
()

TIDAK seperti biasanya, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg menjalani sesi terpisah dalam konferensi pers jelang balapan pamungkas Formula 1 2016 di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Kamis (24/11).

Meski memakai kaus tim, dua pembalap Mercedes itu menggunakan warna yang berbeda.

Rosberg menggunakan kaus berwarna putih, sedangkan Hamilton menggunakan kaus berwarna hitam.

Balapan 55 putaran mengelilingi Sirkuit Yas Marina yang memiliki panjang lintasan 5,554 km itu memang akan menjadi momen spesial bagi dua pembalap Mercedes itu.

Di seri ke-21 F1 2016, terbanyak dalam sejarah F1, inilah keduanya akan menentukan siapa yang layak menjadi juara dunia tahun ini.

Rosberg memang punya kans lebih besar daripada Hamilton untuk bisa meraih gelar juara dunia.

Putra juara dunia Formula 1 pada 1982, Keke Rosberg, itu kini memimpin klasemen pembalap dengan koleksi 367 poin.

Ia berselisih 12 poin dari Hamilton yang dua tahun terakhir selalu memecundanginya dalam perebutan juara dunia.

Meski ia berpeluang lebih besar, balapan di Yas Marina nanti, menurut Rosberg, hanya akan ia perlakukan seperti balapan-balapan sebelumnya.

Ia tidak ingin memperlakukan balapan di negara terkaya kedua di Timur Tengah itu sebagai salah satu balapan yang terpenting dalam hidupnya.

Rosberg menegaskan, dirinya hanya ingin menampilkan yang terbaik di Abu Dhabi.

"Setelah balapan di Brasil, dengan bercanda, saya mengatakan, hanya akan membalap seperti biasanya. Namun, semakin saya pikirkan, hal itu memanglah yang harus dilakukan. Saya harus memperlakukan balapan ini seperti balapan lainnya. Menjalani balapan dengan mulus ialah tantangan tersendiri di F1 karena tidak ada yang mudah dalam olahraga ini. Jadi, ini tidak berbeda dengan balapan lain," kata Rosberg.

Namun, Rosberg punya modal kepercayaan diri yang tinggi jelang balapan di Abu Dhabi nanti.

Tahun lalu, pembalap berusia 31 tahun asal Jerman itu mampu meraih podium utama di negeri yang dulu merupakan padang pasir itu.

Dua tahun terakhir, Rosberg pun selalu mampu meraih posisi start terdepan di Yas Marina.

"Saya punya kenangan indah dari kemenangan saya di lintasan ini tahun lalu. Di sinilah saya biasanya tampil dengan baik pada musim balap sebelumnya. Jadi, saya punya banyak alasan untuk merasa percaya diri. Semakin dekat dengan balapan, saya semakin tidak sabar," ujar Rosberg.


Realistis

Selain meraih podium utama, Rosberg memang hanya perlu mendapatkan podium untuk bisa mengamankan gelar juara dunia pertamanya itu.

Hal itu tentu memberikan tekanan kepada Hamilton yang di tiga seri terakhir selalu meraih podium utama.

Bila di Yas Marina pembalap Inggris itu finis di luar posisi podium, Rosberg akan menjadi juara dunia walau gagal finis.

Walau peluangnya terbilang tipis, Hamilton yang sudah mengoleksi sembilan kemenangan musim ini, sama dengan Rosberg, menolak menyerah untuk memburu gelar juara dunia.

Ia tetap akan habis-habisan di balapan nanti dan berusaha meraih kemenangan ke-10-nya musim ini.

Soal gelar juara dunia, Hamilton berusaha realistis.

"Ini merupakan musim yang sempurna dan saya menghadapi sebuah kemustahilan, apa pun yang saya lakukan akhir pekan ini. Namun, saya tidak bisa dan tidak akan menyerah karena Anda tidak tahu apa yang akan terjadi, semustahil apa pun itu. Saya pun memperlakukan balapan ini layaknya balapan lain, yaitu berusaha menang dan lakukan apa pun untuk finis terdepan," kata Hamilton.

Apa pun yang terjadi di Yas Marina nanti, lanjut Hamilton, balapan ini tetap akan menjadi sebuah musim yang membanggakan bagi dirinya.

Ia mengungkapkan senang dengan performanya musim ini yang di sembilan seri balapan mampu lebih cepat daripada pembalap lainnya.

"Saya senang sebagai tim, kami mampu terus menuai sejarah," ujarnya.

Musim balap tahun ini menjadi momen balapan paling tidak stabil bagi Hamilton.

Ia beberapa kali mengalami masalah mesin pada mobil F1 W07 Hybrid yang dikendarainya sehingga tercatat dua kali pembalap 31 tahun itu gagal menyelesaikan lomba tahun ini.

Masalah yang sama tidak dirasakan Rosberg kali ini.


Tanpa team order

Meski demikian, Mercedes sudah memastikan tidak akan ada perintah tim (team order) bagi kedua pembalap dalam balapan akhir di Yas Marina itu.

Pemegang tiga gelar juara dunia yang sekaligus salah satu petinggi Mercedes, Niki Lauda, memastikan, pihaknya akan membebaskan dua pembalapnya untuk saling adu cepat dalam duel padang pasir itu.

Mantan pembalap yang pernah membela Ferrari dan McLaren itu juga menegaskan timnya tidak punya ketertarikan tertentu terhadap dua pembalap yang akan menjalani balapan penting itu.

Bersama dengan Toto Wolff dan Dieter Zetsche, petinggi Mercedes lainnya, Lauda berkomitmen membuka persaingan secara adil di antara Hamilton dan Rosberg sejak awal musim.

"Pendirian kami tidak akan memberitahukan mereka cara membalap. Kami tidak memberi tahukan mereka bagaimana cara menikung. Ini sama saja seperti balapan lainnya, mereka bebas mengebut. Mereka pasti akan mencoba untuk meraih pole dan memenangi balapan. Pertarungan ada pada setelan mobil dan gaya membalap di lintasan," kata Lauda.

Ia menambahkan, sejak awal musim, tidak ada pembalap yang lebih difavoritkan.

Lauda menegaskan, bersama pemilik tim Mercedes, Toto Wolff, dirinya membuka ruang kepada kedua pembalap untuk bersaing.

Ia juga menegaskan tim akan memberikan perhatian maksimal agar mobil kedua pembalap memiliki ketahanan untuk menyelesaikan lomba.

"Kami akan melakukan segalanya untuk memastikan mobil keduanya bisa menyelesaikan lomba. Kami akan memerhatikan segala detil," imbuhnya.

Ketahanan mobil memang menjadi kekhawatiran Hamilton.

Musim balap tahun ini, Hamilton tiga kali gagal finis karena mobilnya bermasalah.

Sementara itu, Rosberg sama sekali tidak memiliki masalah terkait dengan mobil yang dikendarainya.

"Ia (Rosberg) mampu menyelesaikan semua balapan dan tidak mengalami banyak masalah. Tidak demikian dengan saya. Saya dalam posisi waswas menghadapi balapan terakhir," ujar Hamilton.


Awal menjanjikan

Walau posisi Rosberg lebih menguntungkan, Hamilton mengawali pekan GP Abu Dhabi dengan baik.

Di sesi latihan bebas kemarin, Hamilton menunjukkan performa bagus dengan menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 42,869 detik.

Ia mampu mengungguli Rosberg yang menjadi tercepat kedua dengan selisih 0,374 detik.

Dua pembalap Red Bull, Max Verstappen dan Daniel Ricciardo, menjadi yang tercepat ketiga dan kedua.

Hasil di sesi latihan pertama memang tidak bisa menjadi jaminan Hamilton akan kembali mengungguli Rosberg dalam lomba besok.

Namun, setidaknya itu akan menambah kepercayaan diri Hamilton.

Terlebih ia bisa mengungguli Rosberg di GP Brasil dua pekan silam.

"Hanya satu tujuan saya yaitu memenangkan lomba. Di sini, Nico sangat cepat dan itu akan menjadi tantangan berat. Namun, saya yakin bisa melaluinya dan melakukan hal terbaik," tegas Hamilton.(Formula1/Dailymail/AP/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya