Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Renovasi GBK Disiapkan

Ghani Nurcahyadi
25/9/2015 00:00
Renovasi GBK Disiapkan
( ANTARAFOTO/Rosa Panggabean)
SETELAH mendapatkan restu dari Sekretariat Negara untuk merenovasi sejumlah venue olahraga di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang akan dijadikan arena pertandingan Asian Games 2018, Kementerian Pemuda dan Olahraga bergerak cepat dengan mempersiapkan dokumen lelang renovasi GBK. Proses renovasi kawasan GBK, menurut Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto, akan dilakukan awal tahun depan. Saat ini, pihaknya masih mempersiapkan kajian mengenai keperluan renovasi termasuk beberapa dokumen untuk mempersiapkan proses lelang.

"Sebenarnya direksi GBK sudah memiliki kajian mengenai kebutuhan renovasi GBK dan sudah diserahkan kepada kami. Jadi, data itu nanti akan disandingkan. Proses kajian dari pihak Kemenpora hingga kini masih berlangsung," kata Gatot kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin. Kemenpora mengajukan dana sebesar Rp756,5 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 untuk melakukan renovasi di kawasan GBK. Dari dana renovasi yang diajukan, bagian terbesar akan diperuntukkan desain ulang arena akuatik dan sejumlah renovasi di Stadion Utama GBK yang akan dijadikan arena upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018.

Gatot menambahkan keputusan Kemenpora dapat merenovasi GBK diambil dalam rapat di Kementerian Sekretariat Negara pada 17 September lalu. Keputusan itu dipertegas pada rapat Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 22 September lalu. "Setneg melihat prioritas pekerjaan itu ada dalam Kemenpora karena pelaksanaan renovasi arena olahraga tidak ada dalam tugas pokok dan fungsi Setneg. Namun, pengelolaan kawasan GBK tetap dilalukan pihak Setneg. Hanya renovasi yang menjadi kewenangan Kemenpora yang dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Setneg," ujar Gatot. Proses renovasi kawasan GBK ditargetkan dapat selesai pada pertengahan 2017, saat Indonesia menggelar Asian Games remaja yang mempertandingkan 10 cabang olahraga. Ajang itu sekaligus menjadi test event Asian Games 2018.

Jangka panjang
Di sisi lain, Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Suwarno mengungkapkan, berdasarkan hasil rapat koordinasi teknis pekan lalu, cabang olahraga prioritas untuk Asian Games maupun Olimpiade bisa melakukan pemusatan latihan atau uji coba jangka panjang di luar negeri dalam jangka waktu yang lama. "Pelatnas bisa dilakukan hingga 1-2 tahun. Cabang olahraga prioritas untuk Asian Games 2018 ada 18, sedangkan untuk Olimpiade ada 12. Kita berbicara jangka panjang, tapi harus dipresentasikan dengan baik kepada tim seleksi Prima," kata pria yang juga wakil ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia itu.

Di sisi lain, tiga cabang olahraga akan menjalani seleksi ulang dalam menentukan atlet yang masuk pemusatan latihan nasional. Ketiga cabang olahraga tersebut ialah senam, menembak, dan balap sepeda. Seleksi ulang dilakukan karena permasalahan yang ada di setiap cabang olahraga. Seleksi ulang menembak misalnya dilakukan karena sejak pencopotan manajer tim beberapa waktu lalu, cabang itu belum memiliki manajer baru. "Senam karena prestasinya yang hancur-hancuran di SEA Games 2015 Singapura. Sedangkan sepeda karena ada perubahan nomor pertandingan di SEA Games 2017. Hal itu juga terkait dengan adanya regulasi baru dalam penentuan atlet utama dan muda dalam pelatnas Prima," kata anggota tim seleksi Satlak Prima Hadi Wihardja.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya