Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Sejarah dan Nostalgia tidak Cukup Selamatkan Balapan Ikonis Formula 1

Basuki Eka Purnama
30/8/2022 06:45
Sejarah dan Nostalgia tidak Cukup Selamatkan Balapan Ikonis Formula 1
Aksi para pembalap Formula 1 di Sirkuit Monza, Italia.(AFP/MIGUEL MEDINA)

CEO Formula 1 Stefano Domenicali menegaskan sejarah tidak cukup dan nostalgia tidak dapat menjamin keberlangsungan balapan-balapan ikonis di F1.

Masa depan balapan kenamaan seperti di Spa, Belgia dan Monza di Italia, untuk jangka panjang belum menemukan kejelasan.

Pada saat yang sama, muncul balapan-balapan baru yang menghasilkan pemasukan lebih banyak dalam kalender seperti di Arab Saudi dan Miami.

Baca juga: Leclerc Butuh Usaha Ekstra Keras Untuk Hentikan Verstappen

Tahun depan, Las Vegas akan menggelar balapan Formula 1 juga.

"Ada masa-masa ketika Belgia tidak masuk kalender. Dia kembali. Kita kadang-kadang memiliki ingatan yang pendek," kata Domenicali, seperti dikutip dari AFP, Selasa (30/8).

"Itu tempat yang luar biasa, tidak diragukan lagi dan itulah kenapa kita bicara. Di Monza, akan ada perayaan tahun ini 100 tahun hari jadi Grand Prix Italia."

"Tapi sebagai seorang warga Italia, saya selalu bilang ke mereka: Anda harus menyadari bahwa sejarah saja tidak cukup. Monza harus menjalankan perannya, mereka harus merenovasi sirkuit, memperbarui tempat ikonis itu," sambung dia. "Kehadiran mereka tidak boleh diterima begitu saja".

Tahun depan, kalender Formula 1 bisa diisi 23 atau bahkan 24 balapan. Angka final akan tergantung apakah Tiongkok kembali mendapat slot.

Seri di Shanghai terakhir kali digelar pada 2019 sebelum pandemi melanda.

Domenicali mengatakan Formula 1 memantau perkembangan situasi covid-19 di Tiongkok.

"Kami yakin kami akan mendapatkan arah yang jelas dari masa depan skenario untuk balapan di Tiongkok pada akhir tahun ini," ujarnya.

Selain itu, ada pula wacana untuk membawa Formula 1 ke benua Afrika sejak terakhir kali GP digelar di Afrika Selatan pada 1993.

"Kami ingin memiliki balapan di Afrika. Saat ini tempat yang paling memungkinkan adalah Afrika Selatan," kata Domenicali.

"Apa yang kami cari adalah komitmen yang sangat solid, jelas dan jangka panjang. Akan perlu waktu. Kami akan mengklarifikasi situasi ini dalam beberapa hari ke depan. Kami ingin membuat komitmen di Afrika, tapi kami ingin melakukannya dengan benar," pungkasnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya