Banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di DKI Jakarta juga membuat pemusatan latihan nasional (pelatnas) boling SEA Games 2015 terganggu. Lintasan Boling Ancol, Jakarta Utara, terendam banjir, sehingga tidak bisa digunakan. Koordinator Cabang Olahraga Akurasi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Muhammad Asyik mengatakan banjir ikut merendam peralatan latihan 24 peboling pelatnas SEA Games 2015. Para atlet tiga hari tidak berlatih. "Saya sudah koordinasi dengan Ketua Satlak Prima (Suwarno) untuk mencari tempat latihan alternatif. Pilihannya ada di Artha Gading, Senayan City, atau Bandung. Namun, informasi yang saya dapat, pengurus boling telah menyewa tempat di Artha Gading," kata Asyik kepada Media Indonesia, kemarin. Asyik tak khawatir performa peboling menurun meski berlatih di tempat alternatif karena ia percaya atlet punya cara jitu menjaga performa. Cabang olahraga boling ditargetkan untuk membawa pulang satu emas dari lima nomor peboling putra.
"Apalagi Ryan Lalisang kemarin baru juara turnamen Master Asia. Kalau dia bisa mempertahankan performa, emas sudah di tangan," tutur Asyik. Di cabang olahraga akurasi, bukan hanya boling yang menghadapi kendala. Cabang berkuda (equestrian) pun menghadapi kendala karantina kuda. Oleh Federasi Internasional Berkuda (FEI), kuda untuk nomor lompat rintangan Indonesia tidak boleh langsung dikarantina di Singapura, tapi harus berada beberapa minggu di Thailand atau Singapura. Menurut Asyik, hal itu jelas merugikan, karena waktu karantina yang lama akan membuat kuda menjadi lebih sulit dikendalikan. Tawaran solusi datang dari seorang pemilik peternakan kuda yang siap mendatangkan kuda dari Eropa langsung ke Singapura. Namun, ia meminta tambahan satu atlet dalam pelatnas. "Kalau melihat persaingan di nomor lompat rintangan, ini lebih ketat ketimbang nomor tunggang selaras (dressage). Maka kami coba pertimbangkan opsi yang terbaik," tandas Asyik.
Maria jajal Singapura Di lain hal, atlet lompat jauh nasional Maria Londa bersiap menjajal Singapore Open pada Maret 2015 untuk persiapan SEA Games 2015. "Sebelum turun di SEA Games tentunya butuh kesempatan untuk uji coba agar pada saatnya bisa benar-benar tampil maksimal," kata Maria, kemarin. Ia mengemukakan ajang Singapore Open itu relatif bisa dijadikan tolak ukur, mengingat peserta SEA Games 2015 dipastikan ambil bagian lantaran menjadi satu-satunya kompetisi menjelang pelaksanaan. "Atlet Thailand, Filipina, Malaysia, dan tentunya Singapura akan ambil bagian," kata dia. Keberhasilan Maria meraih emas pada Asian Games di Incheon menjadi garansi bahwa secara kualitas, ia berada di atas rata-rata atlet kawasan Asia Tenggara. Meski demikian, gadis asal Bali itu enggan jemawa. "Saya tidak boleh lengah karena pesaing saya juga berusaha merebut karena sejatinya mempertahankan itu lebih sulit," ujar dia