Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Perahu Naga Bawa Indonesia Berjaya

Budi Ernanto (Laporan dari Filipina)
08/12/2019 23:20
Perahu Naga Bawa Indonesia Berjaya
Atlet dayung Indonesia Maizir Ryondra melakukan selebrasi seusai memasuki garis finish.(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

NOMOR perahu tradisional­ (perahu naga) menjadi bintang bagi tim dayung Indonesia di hari kedelapan SEA Games 2019, kemarin. Dalam lomba yang berlangsung di Subic Bay, Filipina, tim perahu naga Indonesia merebut  tiga medali emas.

Tiga emas itu didapat dari nomor 500 meter empat pedayung putra serta 500 meter dan 1.000 meter 22 pedayung campuran. Tambahan­ tiga medali emas tersebut membuat tim perahu naga Indonesia total meraih empat dari enam medali emas yang disediakan. Sebelumnya, Indonesia merebut emas di nomor 200 meter 12 pedayung putra.

Selain tiga emas perahu naga, cabang dayung kemarin juga mendulang dua emas dari dari rowing. Emas pertama disumbang Julianti/Yayah Rokiyah setelah menjadi yang terbaik di nomor pasangan putri. Emas kedua disumbang Mahendra Yanto/Ihram dari nomor lightweight double sculls.

Tambahan lima emas kemarin membuat tim dayung Indonesia meraih 10 emas dari 19 emas yang disediakan di kategori kano, kayak, rowing, dan perahu tradisional, serta membawa Indonesia menjadi juara umum cabang dayung. Raihan tersebut dua kali lipat dari target lima emas yang ditetapkan.     

“Tadinya target hanya lima emas karena kita sadar banyak keterbatasan selama persiapan. Hasil 10 emas ini sangat mengharukan. Di tengah keterbatasan atlet dan pelatih tetap semangat sehingga kita berprestasi. Ini berkat latihan yang serius dan kerja keras pelatih, atlet, serta pengurus,” kata Ketua Umum PB-PODSI Basoeki Hadimoeljono.

Emas terakhir

Dari lintasan atletik, Maria Natalia Londa sukses merebut emas dari nomor lompat jauh putri. Maria berhasil mencapai lompatan terbaiknya sejauh 6,47 meter dan menyingkirkan atlet Thailand Parinya Chuaimaroeng di peringkat kedua.

Lompatan terjauh atlet asal Bali itu diciptakan di lompataan keenam. Sementara itu, Parinya hanya mampu mencatatkan lompatan terbaiknya dengan lompatan sejauh 6,23 meter di lompatan kelima, sedangkan perunggu direbut  atlet Vietnam Mong Mo Vu Thi dengan lompatan sejauh 6,16 meter.

“Ini SEA Games terakhir saya. Sebenarnya dibandingkan kemarin saat tampil di lompat jangkit, saya lebih rileks karena nomor itu kan nomor yang saya paling sering alami cedera,” tutur Maria.

Dengan raihan emas yang ditorehkan Maria, PB PASI telah mengumpulkan 3 medali emas. Emas pertama direngkuh Agus Prayogo di nomor maraton 42 km.

Emas kedua disumbang Sapwaturrahman di nomor lompat jauh. Ia juga berhasil memecahkan rekor lompatan terjauh sepanjang sejarah SEA Games dengan lompatan 8,03 meter.

Dari cabang panahan, Hendra Purnama menjadi bintang Indonesia dengan merebut dua emas. Kedua emas itu didapat Hendra dari nomor recurve individu putra setelah di final menundukkan atlet Myanmar Htike Lin Oo dengan skor 6-4.

Sementara itu, satu emas lagi disumbang Hendra di nomor recurve beregu putra bersama Riau Ega Salsabila dan Arif Pangestu. Di final, trio pemanah Indonesia itu menundukkan Malaysia.

“Ini merupakan kebanggaan pribadi bagi saya karena saya ingin mengibarkan Merah Putih. Setelah menyelesaikan nomor beregu, saya berlatih lagi. Alhamdulillah teknik kembali lagi dan bisa mendapat emas,” kata Hendra. (Ykb/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya