Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
CABANG tenis mulai menyumbangkan medali emas untuk kontingen 'Merah Putih' melalui Aldila Sutjiadi yang turun di nomor tunggal putri. Emas Aldila menjadi bukti mulai munculnya petenis-petenis muda Indonesia untuk meneruskan kiprah petenis terdahulu seperti Yayuk Basuki ataupun Wiynne Prakusya.
Ketua Umum Pelti, Rildo Ananda Anwar, berharap di masa mendatang akan semakin banyak petenis muda yang jadi juara. Media Indonesia, Jumat (6/12), berkesempatan mewawancarai Rildo untuk mengetahui strategi pembinaan atlet junior. Berikut petikannya.
Apa pandangan Pelti mengenai pembinaan usia dini?
Kami memang sudah inisiatif sejak lama untuk bisa membina sejak usia dini. Kalau regenerasi enggak jalan, ya enggak ada kesempatan untuk berkembang bagi para junior.
Bagaimana contoh regenerasi yang dilakukan Pelti?
Kami buat kalender turnamen setiap tahunnya. Itu sudah penuh untuk musim 2020 dan sudah termasuk turnamen untuk junior. Dari turnamen itu kami lihat bagaimana perkembangan petenis usia 16-18 tahun.
Ada terobosan baru?
Kami bekerja sama dengan federasi tenis Malaysia untuk bikin turnamen yang sifatnya terbuka. Jadi, pemain Malaysia bisa main di Indonesia dan sebaliknya. Itu bisa diikuti oleh petenis junior, senior, dan veteran. Mudah-mudahan bisa terjaring lagi petenis muda berbakat.
Bagaimana penilaian untuk petenis junior yang ada sekarang?
Saya belum saksikan saksama di Filipina, tapi harapannya mereka seperti senior mereka yang sudah berprestasi.
Apa harapan terbesar Anda?
Saya ingin sekali melihat ada pemain Indonesia yang berlaga di grand slam seperti Wimbledon, Amerika Serikat Terbuka, ataupun Prancis Terbuka.
Kendalanya apa di dunia tenis nasional?
Klasik, soal sponsor. Beberapa perusahaan swasta dan BUMN sudah ada yang mau ikut adakan turnamen dan semoga itu diikuti oleh yang lainnya. Selain itu, minimnya lapangan tenis di Indonesia. (Beo/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved