Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PERSIAPAN cabang olahraga senam jelang SEA Games 2019 Filipina dilakukan di tempat berbeda. Hal itu karena Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) tidak memiliki tempat sentralisasi latihan.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Persani, Dian Arifin menegaskan, cabor senam yang terdiri dari disiplin, ritmik, aerobik, trampolin, dan artistik, membutuhkan tempat sentralisasi latihan.
“Sebenarnya kami sudah butuh tempat itu sudah lama ya. Kita kan memang belum punya tempat khusus buat pelatnas sejak SEA Games,” tutur Dian kepada Media Indonesia, Senin (4/11).
Dian sangat memerlukan sentralisasi tempat latihan lantaran selama ini selalu berlatih dengan menumpang dari cabor lain atau pelatda provinsi. Contohnya, nomor artistik yang berlatih di GOR Raden Inten, harus berbagi tempat dengan tim senam DKI Jakarta.
“DKI juga punya program sendiri, jadi tidak mungkin kami ganggu dengan pelatnas,” ujar Dian.
Baca juga : Menu Latih-Tanding jadi Santapan Petinju Ri Jelang SEA Games
Disiplin cabor senam pun memiliki lokasi pelatnas yang terpisah-pisah. Nomor artistik terbagi di tiga daerah, yakni Surabaya, Riau dan Jakarta. Tim ritmik ada di Jakarta dan Lampung, sedangkan aerobik di Jakarta.
Dian ingin ada perubahan agar senam Indonesia bisa berbicara banyak di kancah dunia.
”Mudah-mudahan bakal ada solusi ya,karena mau bagaimanapun punya tempat latihan itu penting. Karena kita sedih pisah-pisah terus,” ucap Dian.
Ia berharap Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali bisa membantu PB Persani untuk memiliki tempat sentralisasi latihan terpusat supaya lokasi latihan tak lagi berjauh-jauhan.
Selain itu, Dian juga terus berkomunikasi dengan pihak Ketua Kontingen/Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk memajukan jadwal keberangkatan ke Filipina.
Baca juga : Menpora Janji Sisa Anggaran Pelatnas SEA Games 2019 Segera Cair
Rencananya, tim senam artistik akan berangkat pada 28 November. Namun, Dian ingin memajukan jadwal satu hari lantaran ingin Rifda Irfanalutfi dkk. bisa mencicipi terlebih dahulu venue pertandingan sebelum bertanding.
“Kita ingin coba dulu alatnya, tempat bertandingnya. Jangan sampai kejadian di SEA Games 2017 Malaysia kembali terulang,” tuturnya.
Sementara itu, atlet gimnastik aerobik, Angger Setiawan, mengaku terus berlatih meski tak memiliki tempat latihan tetap.
“Sekarang sudah 90% siap, tinggal memaksimalkan waktu yang ada untuk lebih memantapkan fisik dan mental,” tuturnya kepada Media Indonesia.
Ia pun ditargetkan untuk meraih perunggu di ajang multievent terbesar di Asia Tenggara itu. (OL-7)
Indonesia Open Gymnastics 2025 telah dimulai sejak 2 Juli 2025 dan mempertandingkan disiplin Trampolin dan Ritmik.
Para peserta Kejuaraan Dunia datang dari 86 negara.
Saat ini Indonesia disebut masih memiliki sejumlah nama yang memiliki prospek bagus dalam cabang olahraga senam.
Rifda Irfanaluthfi merupakan atlet senam pertama Indonesia yang tampil di ajang Olimpiade, di Olimpiade Paris 2024.
Senam Anak Indonesia Hebat di Sorong, Papua, berhasil memecahkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Sabtu (8/2).
Penyakit Alzheimer adalah salah satu masalah kesehatan yang banyak dikhawatirkan, terutama pada usia lanjut. Namun, tahukah Anda bahwa senam aerobik dapat mencegahnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved