Purnomo, Sprinter Legendaris Indonesia, Tutup Usia

Antara
15/2/2019 13:06
Purnomo, Sprinter Legendaris Indonesia, Tutup Usia
()

INDONESIA kehilangan mantan atlet atletik Purnomo Muhammad Yudhi. Purnomo membela tim Merah-Putih dalam ajang Olimpiade Los Angeles 1984.

Purnomo meninggal dunia di usia 56 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (15/2).

"Kami mendapatkan konfirmasi dari keluarga bahwa beliau meninggal dunia pada Jumat (15/2) pagi. Kondisi beliau memang sudah lemah pada pekan lalu. Tapi, kami tidak menanyakan sakit intinya apa. Kami selalu menyemangatinya agar lekas sembuh," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Tuti Merdiko ketika dihubungi, Jumat (15/2).

Tuti mengatakan rekannya yang juga mantan atlet atletik itu sudah beberapa kali menjalani kemoterapi, termasuk dikunjungi para pengurus PB PASI di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, pada Jumat (8/2).

"Purnomo adalah sosok yang ramah dan perhatian dia terhadap atlet dan mantan atlet luar biasa besar. Kami pernah bersama di jajaran Komite Olahraga Nasional Indonesia selain di PB PASI," kata mantan atlet atletik itu.

Baca juga: Harus Turunkan Level Testosteron

"Dia pernah menyampaikan pesan singkat kepada saya, 'Mbak, aku mau sehat. Kalau bisa jadi menteri olahraga. Aku mau perjuangkan nasib olahragawan Indonesia'. Itu dikirimkan sekitar sebulan lalu," katanya.

Mantan atlet yang sukses menembus putaran semifinal lari 100 meter putra dalam Olimpiade Los Angeles 1984 itu, menurut Tuti, selalu bertanya tentang kondisi para atlet Indonesia, bukan hanya atlet atletik.

"Dia ingin memperjuangkan nasib para atlet tidak hanya ketika mereka masih aktif membawa nama Indonesia melainkan juga setelah pensiun sebagai atlet," kata Tuti yang juga mantan atlet senam periode 1980-an itu.

Namun, Tuti mengaku belum sempat menyanggupi permintaan mantan peraih emas dalam Kejuaraan Atletik Asia di Jakarta pada 1985 itu dengan mengajak atlet Lalu Mohammad Zohri datang membesuknya.

"Zohri masih di Surabaya pada pekan lalu untuk mengikuti peringatan Hari Pers Nasional. Dia sempat meminta saya untuk mengajak Zohri jika datang membesuknya," ujar Tuti.

Tuti menambahkan sosok Purnomo selalu berpesan kepada para atlet atletik nasional untuk terus berjuang demi prestasi Indonesia.

"Bukan berjuang untuk mendapatkan bonus. Penghargaan pasti akan datang jika atlet berjuang untuk prestasi," katanya.

Purnomo tercatat menjalani kemoterapi karena terkena kanker kelenjar getah bening sejak 2015. Kanker itu sempat sembuh, tapi kembali muncul pada 2017. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya