Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus berupaya menepati
janjinya untuk mencari dana kontrak antara Rio Haryanto dengan tim Mayor
Marussia.
Selain meminta bantuan pada Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Kemenpora bekerja sama dengan Kementerian BUMN untuk menggaet
swasta sebagai penyokong dana bagi Rio untuk berlaga di arena balap
Formula 1 musim depan yang akan dimulai pada Maret 2016.
Deputi V
Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewabroto mengungkapkan uang
muka sebagai jaminan Rio harus segera dibayar tiga minggu setelah
penandatanganan kontrak antara Rio dan Manor. Namun, untuk yang
selanjutnya, Gatot meminta kepada pihak manajemen untuk bernegosiasi
kepada Manor agar waktu pembayaran yang berikutnya dapat diundur.
"Untuk
yang berikutnya, karena kami terkendala liburan di akhir tahun, kami
sedang meminta kepada manajer Rio untuk bisa bernegosiasi agar kalau
bisa agak mundur dikitlah. Karena terus terang di akhir tahun ini
kalangan dunia usaha CEO-nya sudah pada pergi semua," ujar Gatot.
Menurut
Gatot, pemerintah saat ini tengah mengupayakan pencarian dana sebesar
US$10 juta dari total US$15 juta. Pertamina sebagai BUMN yang sejak awal
mensponsori Rio hanya mampu menalangi dana sebesar US$5 juta yang akan
dibayarkan sebagai uang muka kepada tim Manor Marussia.
"Hanya
saja yang menjadi masalah, tidak maksud Pertamina untuk menghambat
pembayaran uang muka. Pertamina baru akan mengeluarkan atau mencairkan
uang kalau sudah ada komitmen dari dunia usaha lain tentang pembayaran
yang US$10 juta itu," pungkasnya.(Q-1)