Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
TERANCAM hilangnya turnamen tenis Piala Hopman setelah tiga dekade disambut dengan kesedihan oleh para pemain yang tampil pada tahun ini. Serena Williams bahkan mengaku patah hati dengan hal itu.
Pasangan Swiss, Roger Federer dan Belinda Becic, menjadi juara setelah mengalahkan duet Jerman, Alexander Zverev dan Angelique Kerber, pada laga final pada Sabtu (5/1).
Turnamen beregu campuran itu terancam dihapus karena digelar bersamaan dengan turnamen baru ATP World Team Cup yang akan mulai digelar pada tahun depan.
Meski Tennis Australia terikat kontrak dengan Pemerintah Negara Bagian West Australia untuk menggelar Piala Hopman hingga 2022, turnamen baru ATP itu akan memastikan tidak ada petenis putra papan atas yang akan ambil bagian di Piala Hopman.
Serena Williams yang tampil untuk kelima kalinya di Piala Hopman dan sukses menjadi juara sebanyak dua kali mengaku dirinya sangat kecewa dengan kemungkinan penghapusan turnamen itu.
Baca juga: Jerman Buka Peluang Masuk Final Piala Hopman
"Bagi saya itu sangat membuat patah hati," aku Williams.
Petenis nomor dunia dunia, Angelique Kerber, yang sukses dua kali secara beruntun mencapai final Piala Hopman mengaku sangat sedih.
"Saya sangat menyukai turnamen ini. Kami semua sedih turnamen ini akan berakhir. Saya pasti akan mernindukan tampil di sini," ujar Kerber.
"Bermain di nomor ganda campuran sangat menyenangkan," imbuhnya.
Diluncurkan pada 1989 oleh duet petenis Australia Paul McNamee dan Charlie Fancutt serta diberi nama dari legenda tenis 'Negeri Kangguru' itu Harry Hopman, Piala Hopman digunakan sebagai pemananan menjelang Australia Terbuka selama tiga dekade dan merupakan satu-satunya turmamen beregu campuran.
Roger Federer yang pernah berpasangan dengan kekasih yang kemudian menjadi istrinya, Miroslava Varinec, di Piala Hopman 2002, mengaku sangat menyayangkan tidak akan berlanjutnya turnamen beregu tersebut.
"Kami menjalani laga yang tidak terlupakan selama bertahun-tahun. Piala Hopman adalah perhelatan yang sukses dari sudut pandang pemain," ujar Federer.
"Kami selalu menikmati berlaga di sini. Saya harap turnamen ini bisa berlanjut. Namun, dimana, bagaimana, dan kapan, saya tidak tahu," imbuh peraih tiga gelar Piala hopamn itu. (AFP/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved