Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PERJALANAN Persija Jakarta untuk menjadi juara Liga 1 2018 bukan tanpa penghalang dan tantangan. Akan tetapi, Pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra menilai timnya telah membuktikan diri mampu konsisten hingga kompetisi berakhir.
Di awal musim, Persija Jakarta sukses merengkuh juara di ajang Piala Presiden 2018 dan turnamen Boost Sports Super Fix Cup 2018 di Malaysia. Namun, banyak yang meragukan bahwa Persija akan melanjutkan aksi impresifnya tersebut.
Baca juga: Persija Juara Liga I Indonesia Musim 2018
Akan tetapi, usaha 'Macan Kemayoran'--julukan Persija-- untuk unjuk gigi semakin sulit karena sering kali harus bermain di luar Jakarta saat laga kandang. Pada putaran kedua saja, Persija hanya main dua kali di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yakni saat melawan Persela Lamongan akhir November lalu dan menaklukan Mitra Kukar di pekan terakhir Liga 1 2018 pada Minggu (9/12) sore.
"Sudah dari 2016, Persija tidak punya kandang di Jakarta. Kita main di Solo. Tahun ini kita tahu banyak kalau tidak bisa pakai GBK atau Stadion Patriot. Tapi saya selalu tekankan ke pemain bahwa itu bukan alasan. Kita bisa main di mana saja dan harus menang karena setiap pertandingan 11 lawan 11," kata Teco--sapaan Cugurra-- seusai pertandingan.
Persija Jakarta menjuarai Liga 1 2018 setelah menaklukan Mitra Kukar dengan skor 2-1. Penyerang Marko Simic memborong dua gol kemenangan Persija Jakarta. Sedangkan, satu gol balasan tim lawan diciptakan Aldino Herdianto.
Keberhasilan ini membuat Teco merasa sangat bersyukur. Pelatih asal Brasil ini bergabung pada tahun 2017 lalu dan menghadapi banyak dinamika. Di musim pertamanya, Ia bahkan sempat terancam di pecat. Namun, di musim kedunya saat ini ia sukses membayar lunas keraguaan tersebut dengan trofi juara.
"Saya merasa terima kasih kepada manajemen yang bawa saya ke Persija dari Thailand. Terima kasih pula kepada CEO tim, pak Gede (Widiade). Awalnya saya tidak bagus di sini tapi dia terus beri kepercayaan buat saya. Tim juga sangat kompak dan selalu respek ke tim lain," imbuhnya.
Di sisi lain, Pelatih Mitra Kukar Rahmad Darmawan mengaku menjadi pihak yang bertanggung jawab atas kepastian timnya turun kasta musim depan. Mitra Kukar bersama Sriwijaya FC serta PSMS Medan dipastikan terdegradasi setelah kalah dari lawan-lawannya. Sedangkan, PS TIRA dan Perseru Serui berhasil menyelamatkan diri dari lubang jarum seusai meraup tiga poin di partai terakhir.
"Di ruang ganti saya katakan kepada pemain untuk tidak saling menyalahkan. Mereka telah memberikan yang terbaik. Kesalahan ada di pihak saya sebagai pelatih. Ini akan menjadi bahan evaluasi saya," kata Rahmad.
RD sendiri pasrah akan masa depannya bersama Mitra Kukar dan memilih mengalihkan fokus untuk mengikuti kursus kepelatihan AFC Pro di Yogyakarta dalam waktu dekat. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved