Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Kian Termotivasi Berprestasi saat Jadi Timnas

WJ/R-3
24/9/2018 04:20
Kian Termotivasi Berprestasi saat Jadi Timnas
(MI/Widjajadi)

MENGGELUTI cabang olahraga tenis meja paralimpik baru dimulai delapan tahun silam saat NPC (National Paralympic Committee) memanggil Dian David Michael Jacobs, 41, untuk bergabung dengan tim nasional Indonesia.

Namun, sebelum 2010, Jacobs yang lahir cacat tangan kanan mengecil sebenarnya telah malang melintang di kejuaraan umum tenis meja, baik nasional maupun internasional.

"Sebelum menjadi atlet NPC cabang tenis meja pada 2010, saya sudah mengikuti kejuaraan umum selama kurun waktu 2000 - 2009, baik di level nasional maupun internasional. Saya pernah mengikuti kejuaraan dunia dan tergabung dalam tim nasional di SEA Games 2001 serta mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON)," tutur Jacobs saat ditemui di Hartono Trade Centre (HTC) Solo Baru, Jawa Tengah, Sabtu ( 23/9).

Jacobs mengakui dirinya lahir dengan menyandang cacat. Ini memang sempat membuatnya merasa rendah diri. Namun, dukungan luar biasa dari keluarga membuat dirinya bangkit dan bahkan mampu mengasah bakat menekuni cabang tenis meja.

Saat masih sekadar hobi bermain tenis meja, tetangga dan tiga kakaknya yang lahir normal, sering dikalahkan saat bertan-ding tenis meja atau olahraga yang kerap disebut 'pingpong' tersebut.

Dengan kelebihan yang dimilikinya, Jacobs kecil memiliki movitasi yang besar untuk meningkatkan kemampuan memainkan bet. Bahkan, dia bergabung dengan salah klub tenis meja.

"Ketika ayah saya pindah tugas ke Jakarta, saya pun masuk ke klub di sana, hingga kemudian berani mengikuti berbagai kejuaraan umum, sebelum akhirnya berlabuh menjadi atlet paralimpik," imbuh pria asal Makassar yang sempat menimba ilmu pingpong selama enam bulan di Beijing, Tiongkok.

Menurut bapak berputra empat ini, kariernya di cabang olahraga NPC membuat mata hatinya kian terbuka. Bahkan Jacobs lebih termotivasi untuk menorehkan prestasi saat melihat rekan-rekannya yang memiliki keterbatasan lebih berat.

"Pertama kali gabung di NPC, saya lebih menyadari disabilitas yang saya sandang, tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan teman-teman lain yang pakai kursi roda, tetapi begitu gigih berlatih dan bertanding. Ini sangat memotivasi saya," ucap pria yang pernah mendapatkan gelar sebagai atlet difabel putra Terbaik 2015 dari Federasi Tenis Meja International ( ITTF).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik