Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Peraih Emas Dayung Asian Games, Anak Penerima Bansos

Antara
28/8/2018 14:30
Peraih Emas Dayung Asian Games, Anak Penerima Bansos
Regu dayung Indonesia merayakan keberhasilan meraih medali emas seusai pertandingan dayung kelas ringan delapan putra Asian Games 2018 di JSC Lake Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/8)(ANTARA FOTO/INASGOC/Rahmad Suryadi)

RIO Risky Darmawan, atlet dayung peraih medali emas pada Asian Games 2018, merupakan anak dari pasangan Rasna, 39, dan Nasir A, 40, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) 2018.

"Ia berasal dari keluarga petani. Lahir dari keluarga kurang mampu, dibesarkan dan dididik oleh orang tua dirumah sederhana, hidup di daerah pegunungan bukan menjadi penghalang bagi Rio Risky untuk meraih prestasi," kata Pendamping PKH Kecamatan Kulawi Selatan Sigi Sulawesi Tengah Aziz Wilkerson, Selasa (28/8).

Rio lahir di Desa Tompi Bugis pada 27 November 1998. Anak pertama dari empat bersaudara ini dikenal sangat ramah dengan orang lain.

Rio memiliki adik bernama Roi Fitrawan, 13, siswa SMP 13 Palu, Khazana, 8, siswa SDI Tompi Bugis, dan Akifa Naila, 4, yang masih TK.

Menurut Aziz,  Rio tidak pernah bercita-cita menjadi seorang atlet dayung yang membawa nama Indonesia di ajang terbesar se Asia.

Pada 2014, sejak masuk di PPLP Sulteng berdasarkan rekomendasi Muh Jufri yang kini menjadi Kepala SMANOR Tadulako Palu, Rio menemukan bakat mendayungnya.

"Sejak itulah Rio memulai kariernya menjadi seorang atlet dayung Indonesia," katanya.

Sebelum meraih medali emas pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018 pada cabang olahraga Dayung Rowing LM8+, sudah banyak lomba-lomba dan even-even yang diikuti Rio dan meraih prestasi.

Rio merupakan alumni SMANOR Tadulako Palu 2017, SMP 6 Sigi (2014), SDI Tompi Bugis (2011).

Ia membuktikan bahwa segala keterbatasan yang dimilikinya, keterbatasan ekonomi keluarga, keterbatasan daerah Kulawi Selatan, Sigi yang tidak memiliki laut dan danau, keterbatasan akses, jauh
dari perkotaan, bukanlah menjadi penghalang untuk mendayung semangat perjuangan sampai menuju kesuksesan.

"Semoga Rio menjadi inspirasi dan semangat bagi anak-anak dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH di Indonesia bahwa tidak ada yang mustahil selagi masih ada kemauan," ujar Aziz. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik