Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
TIM bulu tangkis Indonesia akan menghadapi tantangan yang berat di laga semifinal beregu Asian Games 2018. Baik tim putra maupun tim putri akan berhadapan dengan tim Jepang. Tim putri akan bertanding lebih dulu pukul 12.00 hari ini, Selasa (21/8), sedangkan tim putra menyusul mulai pukul 18.00 WIB.
Di sektor beregu putri, Jepang merupakan unggulan pertama dan memiliki kekuatan merata baik di sektor tunggal maupun ganda. Indonesia sebagai tim underdog diharapkan bisa tampil lepas dan tanpa beban menghadapi putri-putri Jepang yang ditarget emas.
Namun, sektor ganda putri yang biasanya menjadi andalan tim putri Indonesia di nomor beregu, tentu tidak akan mudah meraih kemenangan. Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris sering kali kewalahan menghadapi wakil-wakil Jepang.
Kali ini, mereka mesti mengatasi rintangan dari dua ganda Jepang yang akan turun di Asian Games 2018 yaitu Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
"Sekarang metode pola latihan ganda putri ada perubahan, dulu kiblat kami kan bagaimana menghadapi dominasi ganda putri Tiongkok. Kini dengan Jepang polanya begitu, mereka begitu menguasai sektor ganda putri, dan kita seringkali mentoknya juga sama Jepang terus, berarti ada yang harus diubah di pola latihannya," kata Eng Hian, Pelatih Kepala Ganda Putri PBSI.
"Mudah-mudahan menuju Olimpiade, dari awal 2019 mulai kelihatan hasilnya. Sekarang memang luar biasa, pola yang dimiliki ganda putri Jepang ini memang dahsyat. Sebetulnya tidak ada perubahan dari Jepang, negara lain yang berubah dari segi komitmen, disiplin, daya juang dan sebagainya," ujar Eng.
"Kalau melawan Jepang yang benar-benar harus dijaga itu adalah komitmen diri, harus tahan dan kuat. Kalau bicara kecepatan, mereka nggak cepat. Kalau bicara power, nggak seperti Tiongkok, skill mereka nggak sebagus Indonesia, tapi mereka disiplin, budaya mereka seperti itu, mereka tidak pernah menyerah. Kalau menghadapi yang begitu, kitanya yang rata-rata tidak tahan. Dari luar lapangan dengan kehidupan sehari-hari, mental yang apa-apa dipermudah, itu mempengaruhi juga di lapangan," tambahnya.
Di lain sisi, menghadapi Jepang besok juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim ganda putra. Kevin/Marcus kemungkinan akan berhadapan dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Rekor pertemuan sementara imbang 4-4, namun Kevin/Marcus takluk di pertemuan terakhir.
Pada pertemuan terakhir di Kejuaraan Dunia 2018, Kevin/Marcus dikalahkan dengan dua game langsung dengan skor 19-21 dan 18-21.
Di posisi ganda kedua, Fajar/Rian kemungkinan besar akan dihadapkan dengan Takuto Inoue/Yuki Kaneko. Dalam empat pertemuan, Fajar/Rian belum pernah sekalipun meraih kemenangan atas Inoue/Kaneko.
Jika Jepang menurunkan Yuta Watanabe/Hiroyuki Endo sebagai ganda kedua, rekor pertemuan mereka 1-1 atas Fajar/Rian. Pada pertemuan terakhir di Badminton Asia Championships 2018, Watanabe/Endo menang dengan skor 21-16, 16-21, 21-13.
Namun bisa saja ganda putra membuat kejutan dengan menurunkan kombinasi baru. Selain dua pasangan tersebut, masih ada nama Mohammad Ahsan yang tertera dalam daftar tim inti.
"Soal pertemuan dengan Jepang, kita lihat saja besok. Kevin/Marcus memang kalah di pertemuan terakhir dengan Kamura/Sonoda. Ya tidak apa-apa, kan ada strategi baru, diadu saja, tidak apa-apa kalau kemarin kalah," jelas Herry menutup pembicaraan. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved