Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

BMKG Peduli Cabang Sensitif Cuaca di Asian Games

Achmad Maulana
23/7/2018 12:15
BMKG Peduli Cabang Sensitif Cuaca di Asian Games
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), akan fokus terhadap prakiraan cuaca di lokasi yang menjadi tempat terselenggaranya Asian Games, khususnya cabang olahraga (cabor) yang sensitif terhadap perubahan cuaca.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati berjanji akan membantu menyukseskan Asian Games 2018. Menurutnya BMKG akan memasang 3 Automatic Weather Station (AWS) di Jakarta dan 1 AWS di Palembang. Selama Asian Games pun BMKG akan menyiapkan mobil cuaca di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. 

"Dengan adanya AWS dan mobil cuaca maka BMKG dapat memberikan informasi kondisi cuaca secara realtime dan prediksi yang lebih akurat. Saya mewakili BMKG berjanji akan membantu pemerintah dalam menyukseskan Asian Games 2018 tanpa adanya kendala cuaca sedikit pun," tutur Dwikorita di Jakarta, Senin (23/7).

Asian Games 2018 akan mempertandingkan 58 cabang dan 22 di antaranya merupakan cabor yang dilaksankan di luar ruangan. Cabor yang dilaksanan di luar ruangan sangat dipengaruhi oleh cuaca seperti intensitas hujan, tinggi gelombang laut, arah angin dan kecepatan angin. Dari 22 cabor sensitif cuaca tersebut BMKG membaginya menjadi 3 katagori yaitu darat, air dan udara.

Katagori darat adalah yang terbanyak dengan 16 cabor. Cabor tersebut di antaranya sepak bola, sofbol, bisbol, tenis, thriatlon, pentathlon, balap sepeda BMX, balap sepeda jalan raya, balap sepeda gunung, voli pantai, skateboard, rugby, panahan, atletik, berkuda, dan golf. 

Sementara katagori laut memiliki 5 cabor yaitu berlayar, dayung, jet ski, canoe slalom, dan canoe sprint. Kategori udara hanya memiliki 1 cabor yaitu paragliding alias paralayang.

Dwikorita menambahkan bahwa pihaknya tetap tidak akan mengurangi perhatian terhadap cabor yang lainnya.

“Walau cabor sensitif cuaca hanya 22 tapi kami tetap akan memberikan informasi prediksi cuaca di seluruh lokasi pertandingan. Total ada 16 lokasi cabang olahraga baik yang tersebar di Jakarta maupun Palembang," papar Dwikorita.

Sementara itu Dwikorita pun mengimbau akan adanya gelombang tinggi di puncak musim kemarau.

"Juli dan Agustus adalah puncak musim kemarau. Oleh karena itu saya mengimau agar masyarakat untuk berhati-hati karena pada Juli sampai Agustus, khususnya di wilayah Selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara," ujarnya. 

Menurutnya, pada lokasi tersebut diprediksi akan terjadi gelombang laut dengan ketinggian 2,5 – 6 meter. Selain itu juga akan terjadi hembusan angin dingin dan kering dengan kecepatan 35 km sampai 50 meter per jam. 

"Masyarakat diimbau menunda aktivitas berlayar dengan kapal kecil," ungkap Dwikorita. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya