Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
WISMA atlet Kemayoran sudah mulai difungsikan sebagai tempat tinggal atlet dan ofisial yang berlaga di Asian Games Invitation Tournament (test event Asian Games) 2018 di Jakarta. Meski sudah ditempati, ternyata masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki dan disempurnakan.
Hal ini diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimuljono ketika mengunjungi kawasan wisma atlet Kemayoran, Jakarta, bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Inasgoc, Erick Thohir, dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, kemarin.Basuki mencatat, ada beberapa sarana dan prasarana serta lingkungan yang masih harus dibenahi.
"Ada sedikit bocor di lantai lima, itu akan saya cek," jelas Basuki. Hal lain yang juga krusial adalah tempat parkir bus yang terlalu kecil. Selain itu, sarana dan prasarana penunjang seperti joging track juga akan disempurnakan.
"Karena nanti tempat parkir dan pasti ada ratusan bus di sini. Kalau 5.000 atlet, satu bus 50 isinya berarti sudah ada berapa bus? Tiap hari di sini. Jadi ini harus diperbaiki. Demikian juga cone block dan jogging track juga nanti dibongkar dan diperbaiki agar lebih rapih,"
Selain wisma atlet, salah satu venue test event Asian Games mengalami masalah, yakni arena basket. Empat jam menjelang pertandingan antara India dan Timor Leste kemarin, terjadi korsleting listrik yang menimbulkan asap tebal. Alhasil dua laga selanjutnya harus ditunda.
"Listrik menggunakan kabel colok sehingga tadi longgar dan menimbulkan asap tetapi tidak ada api. Tetapi pada prinsipnya hall basket memang belum selesai," ujar Sport Director Inasgoc, Harry Warganegara.
Selain masalah venue dan wisma atlet, masalah lain yang masih harus dibenahi pemerintah Indonesia ialah kemacetan lalu lintas. Wapres Jusuf Kalla mengatakan, waktu tempuh dari wisma atlet ke kawasan Stadion Gelora Bung Karno masih belum mencapai target.
Pemerintah dan panitia penyelenggara pun akan terus berkoordinasi untuk menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi kemacetan lalu lintas di Jakarta.
"Memang ini masih dipelajari karena waktu ke GBK masih lebih lama dari targetnya. Targetnya 35 menit. Jadi, nanti rekayasa lalu lintas," pungkasnya.
Bukan patokan
Sementara itu, tim Taekwondo Indonesia sukses meraih lima emas dan dua perak pada hari pertama test event di JIExpo, Kemayoran, kemarin. Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengingatkan bahwa test event tidak bisa menjadi alat ukur.
Pasalnya, dari total 42 negara yang akan meramaikan Asian Games, hanya 8 negara yang mengikuti test event cabang taekwondo. "Saya kira kita melihat suasana kegembiraan, meskipun ini hanya test event tetapi beberapa medali emas bisa diraih. Namun demikian, ini tidak bisa menjadi alat ukur bagi persiapan kita secara total karena bisa jadi atlet yang dikirim oleh beberapa negara itu hanya pelapis," ujar Imam.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia, Rahmi Kurnia, mengatakan meski berhasil menyapu bersih emas, tim poomsae belum tentu akan dipertahankan. Masih ada kemungkinan perombakan. (R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved