Kucuran Dana Pelatnas Lambat

Nurul Fadilah
19/11/2017 06:01
Kucuran Dana Pelatnas Lambat
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

PERSOALAN klasik yang dialami cabang-cabang olahraga kembali berulang. Anggaran yang digunakan untuk membiayai persiapan bagi para atlet pelatihan nasional (pelatnas) dalam menghadapi Asian Games 2018 masih belum cair hingga saat ini.

Padahal, Asian Games 2018 tinggal sembilan bulan lagi dengan target Indonesia, sebagai tuan rumah, masuk 10 besar sebagai kontingen peraih medali emas dari 45 negara peserta.

Di tengah waktu persiapan yang kian mepet, cabor-cabor sangat membutuhkan kucuran dana untuk mempersiapkan para atlet mereka dalam multiajang se-Asia tersebut.

Cabor panahan yang tengah menjalani kamp pelatihan bagi para atlet mereka di Surabaya belum mendapat anggaran.

Manajer pelatnas panahan, Freddy Rosandi, mengatakan pihaknya masih belum mendapatkan dana dari pemerintah. "Yang dijanjikan bahwa Oktober sampai Desember ini dana akan turun, tetapi sampai detik ini juga enggak ada," ujar Freddy saat dihubungi Media Indonesia via telepon.

"Tetapi, kami tetap melakukan latihan di Surabaya secara mandiri dan semua menjadi tanggung jawab kami karena kami enggak mau kehilangan target," ujar Freddy.

Di sisi lain, cabor panahan ialah salah satu cabor yang diprioritaskan dan ditargetkan menyumbang medali emas di ajang Asian Games 2018. Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berjanji pihaknya akan memberikan perhatian khusus kepada cabor-cabor dan para atlet yang diprioritaskan meraih medali emas di Asian Games 2018.

Tanggung sendiri

Dalam mengatasi penyaluran dana pelatnas yang berantai, pemerintah telah memangkas jalur birokrasi dengan menghapus Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

Dana akan disalurkan secara langsung kepada pelatnas dari setiap cabor dengan persetujuan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Namun faktanya, penyaluran anggaran untuk cabor-cabor belum sesuai dengan harapan.

Freddy mengaku, pihaknya telah mengajukan proposal pengajuan dana kepada Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora sejak awal September lalu.

"Kami sudah lama serahkan ke Deputi IV Kemenpora. Bahkan saat penghapusan Satlak Prima, kami diminta mengubah pengajuannya ke Deputi IV dan kami sudah melakukannya," tutur Freddy.

"Anggaran pelatnas sebesar Rp500 juta digunakan untuk akomodasi, konsumsi. Biaya peralatan atlet hampir mencapai Rp160 juta. Saat ini terpaksa kami tanggung dulu dan menunggu reimburse," tandas Freddy.

Di sisi lain, KONI telah menyerahkan usulan cabang olahraga yang berpeluang mendapat medali emas kepada Kemenpora. Sebanyak 16 cabang olahraga, menurut KONI, amat berpotensi mendapatkan medali emas untuk Indonesia.

"Saya sebelumnya bukan bilang soal peringkat. Sejumlah 16 cabor amat berpeluang menyumbangkan 16-20 emas dan itu bisa menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar di klasemen Asian Games 2018," kata Wakil Ketua III KONI Ekawahyu Kasih di Jakarta, kemarin. (Rul/Beo/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya