Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Duel Klasik di AS Open Dekati Kenyataan

Budi Ernanto
04/9/2017 04:45
Duel Klasik di AS Open Dekati Kenyataan
(AP Photo/Dita Alangkara)

HARAPAN para penggemar tenis untuk melihat duel perdana dua petenis pengumpul trofi grand slam terbanyak saat ini, Roger Federer dan Rafael Nadal, di Amerika Serikat Terbuka semakin menemui titik terang. Kemungkinan itu amat mungkin terjadi setelah keduanya melaju ke babak 16 besar turnamen seri terakhir grand slam tersebut, Minggu (3/9). Federer melenggang ke babak keempat seusai mengalahkan petenis Spanyol, Feliciano Lopez, dengan straight set 6-3, 6-3, 7-5 di Arthur Ashe Stadium, Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, kemarin dini hari.

Sebelumnya, Nadal lebih dulu menggenggam tiket ke babak 16 besar setelah menghentikan perlawanan petenis Argentina, Leonardo Mayer, 6-7(3), 6-3, 6-1, 6-4. Sayangnya, duel klasik itu, jika terjadi, bukan di partai puncak. Sebabnya, berdasarkan hasil undian, Federer akan bertemu seteru lawasnya itu di babak semifinal. Meski begitu, pertemuan itu dipastikan tidak akan mengurangi minat para penonton. Sebabnya, meski keduanya sering terlibat bentrok, itu tidak pernah sekalipun hal terjadi di Flushing Meadows (AS Terbuka).
Sejarah mencatat, kedua petenis sudah bertemu sebanyak 37 kali. Namun, mereka hanya pernah berjibaku di tiga turnamen grand slam lain, yakni di Prancis Terbuka sebanyak empat kali (2005, 2006, 2007, 2008, 2011), Wimbledon tiga kali (2006, 2007, 2008), dan Australia Terbuka empat kali (2009, 2012, 2014, 2017).

Selebihnya, duel mereka terjadi di turnamen lain. "Selama bertahun-tahun Rafa (Nadal) dan saya bersaing tapi tidak pernah bertemu di sini. Pekan ini, saya merasa tidak ada tekanan," ujar Federer. "Saya senang masih bisa bertahan. Rafa juga bertarung sangat baik hari ini (kemarin). Saya senang dengan performanya. Kita lihat saja, apakah kami akan bertemu," lanjut petenis Swiss yang kini menduduki peringkat ketiga dunia tersebut. Federer sukses menjaga peluangnya untuk meraih titel grand slam ketiganya tahun ini atau yang ke-20 dalam kariernya setelah melibas rekan senegara Nadal, Feliciano Lopez. Selanjutnya, ia akan menghadapi petenis kawakan Jerman, Philipp Kohlschreiber. "Saya bermain dengan sangat bagus. Saya senang dengan penampilan saya. Semoga saya bisa terus mempertahankannya sampai akhir turnamen."

Kerja keras
Kontras dengan Federer, Nadal harus bekerja keras untuk mendapatkan tiket ke 16 besar. Dia harus bermain empat set sebelum menaklukkan Mayer dalam waktu 3 jam 16 menit. "Itu pertarungan yang sangat sulit. Itu bisa dilihat dari 14 break points. Tentu itu bukan gambaran yang bagus, tetapi secara mental bagus buat saya," ujar Nadal yang takluk di set pertama. "Satu hal yang pasti saya harus memperbaiki lagi pukulan forehand. Di akhir pertandingan itu saya memang mampu menciptakan banyak ruang, tapi di awal saya gagal memaksimalkan beberapa peluang tersebut dengan pukulan forehand," kata Nadal yang kini kembali menduduki peringkat pertama dunia. Di babak 16 besar Nadal akan menghadapi Alexandr Dolgopolov asal Ukraina. (AFP/AP/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya