Raih Emas setelah Ganti Haluan

MERAIH emas nomor 200 meter gaya ganti perorangan putra menjadi kejutan bagi Triady Fauzi Sidiq.

Itu disebabkan nomor tersebut bukanlah nomor spesialisnya.

Selama ini, Triady kerap tampil di gaya bebas.

Namun, semenjak perenang Singapura Joseph Schooling menjadi raja di nomor gaya bebas, Triady mencoba mencari peluang lain untuk mencari emas.

Upaya itu pun membuahkan hasil tertinggi.

Berkat asuhan dari pelatih asal Australia Grant Stoelwinder, Triady sukses meraih emas pertamanya di nomor gaya ganti.

Emas ini juga menjadi sumbangan prestasi tertinggi pertamanya di SEA Games Kuala Lumpur 2017 setelah sebelumnya ia meraih perak di nomor dan 100 meter gaya kupu-kupu dan perunggu di nomor estafet 4x100 meter.

"Saya lega akhirnya target tercapai. Jadi, sejak awal tahun saya memang dipersiapkan di 200 meter gaya ganti dan itu pun setelah saya sempat berganti-ganti nomor," ujar peraih emas di SEA Games Myanmar 2013 itu.

Penyesuaian Triady di nomor gaya ganti tidaklah gampang.

Memang ia pernah turun di nomor tersebut dan meraih posisi empat pada SEA Games Singapura 2015 lalu.

Namun, sebelum benar-benar berpartisipasi di nomor 200 meter, Triady butuh penyesuaian.

"Setelah saya dicoba di nomor 200 ternyata pelatih mengatakan saya memiliki potensi dan ada peluang sehingga saya berpikir ulang jika ada peluang emas di gaya lain, kenapa harus mencari lawan yang sulit di nomor lain," ujar Triady.

Meski berhasil mendapatkan emas, Triady tetap tak mampu memecahkan rekor nomor 200 meter gaya ganti milik Schooling yang mencatat waktu 2 menit 00,66 detik.

Triady hanya mampu mencatat waktu 2 menit 01,72 detik.

Meski demikian, catatan tersebut berhasil mematahkan rekor nasional gaya ganti atas namanya sendiri dalam waktu 2 menit 2,05 detik.

Atlet berusia 25 tahun itu pun memiliki mimpi untuk mengalahkan Schooling dan memecahkan rekor miliknya di SEA Games.

"Pastinya ada mimpi untuk mengalahkannya," pungkas Triady.