Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kemudahan Bagi Difabel Belum Memadai

Nurul Fadillah
23/8/2017 08:39
Kemudahan Bagi Difabel Belum Memadai
(AFP/MOHD RASFAN)

Surat dari Kuala Lumpur:

WARGA Malaysia memang dimudahkan dengan keberadaan alat transportasi massal yang saling terkoneksi. Jaringan Angkutan Cepat Terpadu alias MRT dan juga Light Rail Transit (LRT) yang saling terhubung bisa mempersingkat jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lain, dibandingkan dengan naik bus atau pun taksi yang kerap kali menjumpai kemacetan.

Atas alasan itulah, masyarakat lebih memilih untuk berpergian dengan kereta LRT dan juga MRT, tidak terkecuali mereka yang memiliki keterbatasan, atau para penyandang disabilitas. Sayangnya, fasilitas yang tersedia di stasiun belum cukup memenuhi kebutuhan para kaum difabel.

Berdasarkan pantauan saya, tidak semua stasium memiliki lift khusus bagi penyandang disabilitas. Sekali pun ada, lift tersebut dalam kondisi rusak.

Lift yang masih berfungsi kerap dijumpai di stasiun-stasiun besar dan stasiun tempat transit. Sebetulnya, di beberapa tangga stasiun Ada tangga khusus yang disediakan bagi mereka yang menggunakan kursi roda.

Tangga tersebut bisa digunakan otomatis jika menekan tombol di sisi kanannya, dan panduan menggunakan tangga itu juga tersedia di dinding stasiun.

Namun, karena alasan memakan waktu dan sulit menggunakannya, para penyandang disabilitas pun lebih memilih menggunakan lift. Sayangnya, tidak semua stasiun memiliki lift yang berfungsi dengan baik.

"Kalau lift rusak saya harus tunggu sampai liftnya selesai diperbaiki. Saya pernah tunggu hingga dua-tiga jam sampai liftnya berfungsi kembali, dan pernah juga selama dua tiga hari rusak sehingga saya harus memilih stasiun yang lain. Sebetulnya, memang kemudahan untuk kami kurang di sini," ujar Azmi, warga Malaysia yang menggunakan kursi roda.

Bagi masyarakat normal saja, untuk transit dari satu platform ke platform yang lain saja terbilang sangat melelahkan. Kita harus menaiki tangga beberapa kali dengan tinggi yang bervariasi. Beruntung di beberapa titik, terdapat eskalator yang membantu para pengguna moda transportasi massal tersebut, meskipun tidak semua tangga didampingi dengan eskalator.

Kendati demikian, stasiun di Malaysia sudah cukup baik pelayanannya bagi tunanetra dan tunarungu. Untuk tunanetra juga terdapat garis lurus berwarna kuning dengan sisi tengah yang agak menonjol.

Meskipun tak seperti di Singapura, tak ada tombol darurat yang dilengkapi dengan huruf braille yang bisa memudahkan para penyandang tunanetra untuk memahaminya.

Bagi para tunarungu juga terdapat tulisan yang memberikan informasi tentang kedatangan kereta. Pada beberapa kereta juga ada petunjuk stasiun selanjutnya yang akan dilalui dengan berkedipnya lampu di petunjuk stasiun tersebut. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya