Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Indonesia Masih Memerlukan Perbaikan Sistem Olahraga

Nurul Fadillah
23/8/2017 08:18
Indonesia Masih Memerlukan Perbaikan Sistem Olahraga
(ANTARA/WAHYU PUTRO A)

INDONESIA didorong untuk terus melakukan perbaikan sistem olahraga nasional, termasuk di cabang karate jika ingin meningkatkan prestasi di level internasional. Hal itu diungkapkan oleh pelatih karate Indonesia asal Perancis Tareq Abdesselem yang telah melatih karateka nasional sejak 2015.

Tareq terlihat memahami betul apa kekurangan dari Indonesia sehingga di SEA Games 2017 ini, tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Thailand dan juga Malaysia. Berikut hasil percakapan wartawan Media Indonesia, Nurul Fadillah di Kuala Lumpur Malaysia dengan Tareq perihal peningkatan sistem olahraga di Indonesia.

Bagaimana menurut Anda pencapaian tim nasional karate sejauh ini di SEA Games?

Kami baru mendapatkan satu emas dan dua perak. Kami ditargetkan dua emas dari Satlak Prima tetapi saya rasa kami mampu mendapatkan lebih dari itu. Saya harap kita bisa mendapatkan setidaknya empat emas.

Apakah menurut Anda target itu bisa tercapai?

Ya, tetapi kita semua harus bekerja keras tidak hanya atlet tetapi juga pelatih yang perlu bekerja sama menyatukan strategi dan mendorong anak-anak untuk tampil lebih baik.

Anda punya penilaian tersendiri tentang penampilan Indonesia di SEA Games 2017 ini?

Sebetulnya, menurut saya Indonesia tidak sepatutnya berada di peringkat tiga atau empat. Tapi, Indonesia seharusnya bisa finis di peringkat satu atau dua. Kenapa? Karena Indonesia punya jumlah populasi masyarakat yang banyak lebih dari 220 juta orang. Berarti sebetulnya kita sama sekali tidak kekurangan SDM untuk menjadi atlet yang bisa kita kembangkan demi meraih prestasi tertinggi di internasional.

Lantas menurut Anda, apa yang salah dari keolahragaan kita?

Hal yang penting bagi Indonesia untuk mengembangkan olahraga mereka adalah dengan memperbaiki sistem manajemen olahraga. Bukan pada atlet, tetapi pada jajaran stakeholders seperti Satlak Prima, KOI, Kemenpora. Jadi, kita harus berpikir kenapa Singapura, Malaysia, Thailand yang masa latihannya sama seperti Indonesia justru lebih maju mereka.. Adapun Indonesia yang memiliki populasi yang begitu besar jumlahnya tetapi kenapa tidak memanfaatkan dengan baik.

Langkah seperti apa yang perlu diambil oleh stakeholders?

Indonesia perlu mempelajari bisnis olahraga. Sekarang yang kita lakukan hanya mengulangi sistem yang sudah ada. Jadi, para stakeholder haruslah membuka pikiran, kembangkan regenerasi pemain muda.

Bagaimana sistem yang perlu diterapkan demi memajukan olahraga Indonesia?

Pertama yang harus diperjelas adalah masalah budget yang diberikan per tiap-tiap cabang olahraga setiap tahunnya, karena itu akan menentukan rencana pengembangan para atlet, dari mulai uji coba, peralatan dan sebagainya. Cabor juga membutuhkan lebih banyak interaksi dengan para stakeholder olahraga. Kemudian, KOI , Satlak Prima, Kemenpora juga harus bekerja sama untuk membuat sistem baru yang melibatkan pemikiran dan saran dari tiap-tiap cabor olahraga. Kemudian, saya rasa tiap-tiap cabor harus cari sponsor karena kalau hanya mengandalkan Satlak dan pemerintah itu tidak akan cukup. Saya rasa manajemen olahraga yang bagus sekarang hanya badminton sudah bisa menerapkan bisnis manajemen yang bagus.

Bagaimana contoh dari manajemen olahraga yang baik dari negara lain?

Contoh saja negara tetangga, seperti mengapa Malaysia memiliki Stadium Nasional di Bukit Jalil sedangkan kita tidak. Kita butuh olympic training centre di Indonesia. Ya saya rasa Asian Games bisa menjadi jalan pembuka untuk perbaikan fasilitas di masa depan khususnya bagi cabang-cabang Olimpik. Dengan adanya perbaikan sistem olahraga maka kita pasti bisa meraih hasil yang lebih, sekarang jika kita saja tidak bisa meraih peringkat 2 di SEA Games, bagaimana kita bisa menjadi peringkat dua teratas di Asian Games, rasanya mustahil.

Sebagai pelatih, bagaimana mimpi yang ingin Anda capai bersama atlet Indonesia?

Pada 2015, pertama kali saya tiba di Indonesia kami mendapatkan empat gelar juara dunia. Setelah itu 2016, dua atlet berada di peringkat lima teratas dunia di level senior. Pada 2017, kami mendapatkan 23 emas di SEAKF (South East ASia Karate Federation). Tapi, saya rasa target besarnya untuk Indonesia adalah Asian Games tahun depan. Kami harus bersiap untuk itu dan kami sudah melihat ada beberapa atlet Indonesia yang memiliki kemampuan yang kuat.

Bagaimana target Anda di Asian Games?

Dua gemas itu target yang besar. Kami ada peluang di nomor kumite -50kg yaitu di Srunita Sari Sukatendel yang baru saja dapat emas. Terus ada peluang juga di nomor kata putri dan putra yaitu atas nama Sisilia Agustiani Ora dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda yang baru saja meraih perak.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya