Mencari Calon Legenda di Cirebon

SETELAH menyelesaikan audisi umum di tiga kota di luar Pulau Jawa, PB Djarum kini mengalihkan konsentrasi ke sejumlah kota di Pulau Jawa dalam mencari bibit-bibit muda pebulu tangkis Indonesia.

Diungkapkan Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin, untuk tahap pertama mereka memilih dua kota di Jawa, yakni Cirebon dan Surakarta, yang digelar 22-24 Juli.

Khusus di Kota Cirebon, audisi umum Djarum digelar di GOR Bima.

Hingga saat ini jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 700 orang.

"Dari audisi umum di tiga kota di luar Pulau Jawa yakni di Pekan Baru, Balikpapan, dan Manado hasilnya ternyata cukup mengejutkan. Ternyata banyak muncul calon pebulu tangkis yang bagus. Tercatat dari 939 peserta yang mengikuti audisi umum, 45 peserta berhasil memperoleh supertiket dan berhak mengikuti tahap final di Kudus," kata Yoppy.

Karena itu, dia yakin Cirebon pun pasti menyimpan potensi besar dalam melahirkan para pebulu tangkis muda.

Apalagi penyelenggaraan audisi umum Djarum Beasiswa di Cirebon memiliki sejarah yang panjang dan menghasilkan pebulu tangkis yang andal di tingkat internasional.

"Cirebon pernah melahirkan sejumlah pebulu tangkis andal seperti Chandra Wijaya dan Tjun Tujun. Generasi juara dunia ini saya harapkan jangan sampai terputus," kata Yoppy.

Berbeda dengan audisi sebelumnya, pada audisi umum tahun ini PB Djarum akan fokus mencari atlet kelompok U-11 dan U-13.

Tujuannya ialah dengan pencarian atlet di usia dini yang dimulai dari klub, diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet dengan kemampuan terbaik dan meraih prestasi maksimal di masa depan.

Seperti sebelum-sebelumnya, tim pencari bakat audisi Djarum kembali dipimpin legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata bersama dengan sejumlah legenda lainnya, yaitu Lius Pongoh, Ade Chandra, Denny Kantono, Kartono, Johan Wahyudi, dan Simbarsono.

Setelah di Cirebon dan Surakarta, audisi berlanjut di Purwokerto dan Surabaya.