RATUSAN wisatawan mancanegara maupun domestik memenuhi Bukit Penanjakan
di Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis
(24/12). Sejak dini hari, para wisatawan berangkat ke Bukit Penanjakan
mengendarai mobil jeep hardtop yang jadi ikon wisata Gunung Bromo.
Setiba di lokasi, mereka menuju ke puncak bukit untuk menyaksikan
semburan asap erupsi Gunung Bromo yang mulai dikenal sebagai The Best
Smoke In the World. Sayang, mereka tidak bisa menyaksikannya sejak awal,
lantaran kabut tebal menutup penglihatan.
"Panorama yang indah
dan sebelumnya tidak pernah saya jumpai di mana pun. Di antara
puncak-puncak gunung yang terlihat, terdapat kawah Gunung Bromo yang
mengeluarkan asap tebal kelabu," kata Michael dan istrinya Karen,
wisatawan asal Jerman. Para wisatawan berfoto dengan latar asap erupsi
Gunung Bromo. Bahkan, sebagian mengabadikan dan sekaligus mengamatinya.
Asap berwarna putih kecokelatan dan kelabu yang membawa abu material
vulkanik membumbung tinggi 600 meter dari kawah Gunung Bromo.
Saat
itu asap mengarah ke Timur Laut dan Utara, sehingga Bukit Penanjakan
danlainnya, seperti Bukit Cinta dan Bukit Kingkong, sangat aman bagi
wisatawan. Di sisi lain, Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa,
menyalurkan bantuan kepada korban terdampak erupsi Gunung Bromo di
Kabupaten Probolinggo, kemarin. Sebanyak 350 keluarga di enam desa
mendapat bantuan yang diserahkan di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.
Di Jawa Tengah, warga korban tanah bergerak di Desa Sridadi dan Desa
Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, menerima bantuan
relokasi, yakni Rp11 juta untuk setiap kepala keluarga.
"Secara
simbolis telah diserahkan dalam bentuk rekening Bank Jateng," ujar
Suprapto, Asisten 1 Sekretariat Daerah Pemkab Brebes, seusai acara
penyerahan yang digelar di aula Kecamatan Sirampog, kemarin. Pada bagian
lain, hujan deras di abupaten Klaten, Jateng, kemarin, menyebabkan
tanggul Kali Beji, Desa Ngawen, di perbatasan dengan Gunungkidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta, jebol sepanjang 10 meter. Akibatnya, areal tanaman
padi 30 hektare di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, terendam banjir. Jika
air tidak segera surut tanaman yang kini berumur 30 hari dikhawatirkan
mati.