Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mante, Suku Kuno Aceh yang Terlupakan

(Ferdian Ananda Majni/N-3)
28/3/2017 23:30
Mante, Suku Kuno Aceh yang Terlupakan
(MI/FERDIAN)

SEJAK 22 Maret lalu, netizen digemparkan dengan beredarnya video penampakan makhluk mungil di belantara hutan Aceh. Meski sosoknya masih misterius, kehadiran makhluk mungil ini kian menjadi viral di media sosial. Video berdurasi 1,57 detik itu diawali dengan komunitas motor trail dari Banda Aceh yang sedang bertualang menyusuri belantara. Tiba-tiba dari sebelah kanan semak hutan, muncul sosok kecil tanpa mengenakan pakaian. Sontak seorang crosser yang berada paling depan terjerembap. Kemudian para crosser lain mengejar makhluk tersebut. Video itu pertama kali diunggah akun Fredography. Namun, tidak dijelaskan lokasi hutannya. “Jangan tanya di mana, akan tetap kami rahasiakan. Tonton sajalah, bisa jadi penduduk primitif, bisa jadi penuntut ilmu hitam,” kata Fredo Pastrana, pemilik akun Fredography, Komunitas Crosser Aceh, akhir pekan lalu.

Munculnya makhluk kecil di belantara Aceh diduga merupakan suku kuno dari Aceh, yang disebut suku Mante. Namun, literasi dan dokumentasi mengenai legenda suku Mante sangat terbatas. Pun demikian, suku yang diyakini sudah ada di Aceh sejak 3.000 tahun sebelum Masehi itu telah menjadi legenda rakyat yang mendiami Aceh dan dipastikan sudah punah. Sejarawan sekaligus arkeolog dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Sejarah Unsyiah Aceh, Husaini Ibrahim, kepada Media Indonesia, Senin (27/3), meyakini suku Mante masih berada di belantara Aceh.

Mante dari kronologis dianggap sebagai suku tertua di Aceh. Mereka termasuk keturunan Melayu Kuno, yang telah ada sejak 3.000 tahun sebelum Masehi di Aceh. Ilmuwan Belanda Snouck Hurgronje pernah menuliskan tentang suku Mante dalam bukunya De Atjehers. “Mante diduga kuat menjadi suku awal di Aceh sebelum masa peradaban Hindu Buddha. Mereka tersebar di pedalaman Aceh Besar, Pidie, Aceh Timur, hingga Aceh Tengah,” terang Husaini.

Berdasarkan penelaahan ilmiah, mereka masih satu kerabat dengan suku-suku lain di kawasan regional, seperti suku Sakai di Roau, suku Lanun di lautan Asia Tenggara, dan orang-orang berbahasa Mon-Khmer di daratan Indochina serta rumpun Proto Melayu. Ciri-ciri fisik suku Mante mirip ada di video. “Tinggi rata-rata sekitar 60 cm, agak bungkuk, lincah, dan mungil. Terlepas dari ciri-ciri fisik, orang Mante manusia juga,” tegasnya. Ia meminta pemerintah melindungi dan memberikan kehidupan kepada suku Mante. Tokoh masyarakat Aceh, Al Qudri, menambahkan bagi masyarakat Aceh di perdesaan, suku Mante bak makhluk bunian atau gaib, antara ada dan tiada. (Ferdian Ananda Majni/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya